Sabtu, 13 Maret 2021

Kue Bokus di Penghujung Senja


Ini pertama kalinya mimin membuka blog ini dengan sebuah cerpen. sebelum lanjut baca, senyum dulu yak, konon dengan tersenyum dapat membangkitkan aurat belanja, ups aurat bahagia maksud nya, hehe. Mon maaf mimin agak nyeleneh, semoga pembaca tetap normal hihi.

Kue Bokus di Penghujung Senja

Satu kata mengawalai tulisan ini Bismillahirrahmanirrahim. Di ujung senja pembuka malam, tetiba dering pesan WAG pada hari kemarin 12 Maret 2021, ada pesan sayang dari WAG Family  yang berbunyi "Teh, datang ya ke acara pelepasan santri neng Pirda".  Rasa senang menyibak dalam hati karena  besok adik sepupu ku lulus dengan gelar Ustazah, seketika pula aku berfikir bawa apa ya buat acara besok? sedetik berlalu hingga melewati menit, sampai akhir nya "AHHA"  dapat ide sedikit cemerlang "make a bokus (Bolu Kukus) cakes" .

Sampai pada hari ini, taraaaa hati berdecak penuh semangat, ku ambil mixer yang masih terbungkus plastik, sedikit cerita tentang si mixer ya, bermula dari dua orang perempuan separuh baya datang ke rumah dengan membawa berbagai macam barang elektronik, mixer, blender, dan rice  cooker, kedua perempuan itu tetiba duduk di teras rumah menjajakan barang dagangan nya. Isyarat hati menolak untuk membeli, tapi karena si pedagang itu sangat memelas sampai hati ini pun luluh lantah seperti yang di mabuk cinta hihi. Rasa iba dan kasian pada mereka si perempuan paruh baya " Teh, tolong lah saya, beli lah  barang-barang kami. tolong lah teh, saya dagang karena butuh bangeeett buat pulang ke maluku,buat beli tiket pesawat teh, saya tinggal disini bersama suami, tapi suami saya main perempuan teh sakiiiiit hati saya, saya sudah banyak berkorban untuk suami saya, dulu saya ini nasrani tapi karena nikah dengan suami saya masuk islam. Sekarang saya ini ingin pulang ke maluku karena saya sudah tidak tahan dengan  suami saya, banyak uang tapi main perempuan gak ridho saya, jadi tolong lah saya agar saya bisa beli tiket pesawat besok" curhat nya dengan penuh sendu. seketika jiwa penolong ku meronta-ronta sampai akhir nya ku beli mixer denggan harga tiga ratus ribu. Hatiku berujar harta yang ku keluarkan untuk barang ini, lillahita'ala karena niat menolong. Begitulah seulas cerita tentang sang mixer.

Dan akhirnya sore ini ku keluarkan mixer dengan branded Philips, perdana bangeeet pake  alat ini. "Bismillah mudah-mudahan bisa di pakai dan awet" bisik ku dalam hati. Selangkah sedikit ragu antara bebikinan atau tidak karena berhari-hati mood sudah seperti anak tangga naik dan turun hehe. Namun  karena hasrat besar ingin mencoba si mixer akhirnya ku siap kan segala bahan dan sedikit tutorial dari you tube. resep nya mantap gaes boleh kunjungi channel youtube nya  Nophy Kitchen ya. Sangat di mengerti tutorial dari youtube tersebut hingga aku lakukan semua step by step  sesuai video tutorial tersebut. Percobaan pertama membuat kue bolu kukus lancar gaess, adonan normal tekstur bagus dan kue nya sangat mengembang. Horaaaaaaayyy aku berhasil. Boleh tepuk tangan ya pembaca yang budiman hahaha. Bagaimana tidak, hati ini amat riang perdana bikin bokus and it looks so beauty. Senang nya hati ini. Kue nya merekah seperti gadis cantik dengan baju merah. Hingga ku putus kan untuk di foto dan up date status di WA. Beberapa teman appreciate it. Makin tambah senang kan kalo di apresiasi hihi.

Hati semakin gentar untuk kembali membuat adonan, ku awali seperti langkah semula. Dan apa yang terjadi? Tebak terjadi apa?  tik tik tik,, Syedih gaes di tengah adonan mixer nya mati seketika dan mengeluarkan bau kabel angus, seketika adonan jadi bantat dan gagal untuk di lanjut kan hiks hiks. Tapi yang namanya emak-emak sangat pantang sekali ya membuang bahan makanan begitu saja, setuju gak? Hingga akhir nya adonan bantat itu aku usahakan untuk di kukus saja. Beberapa menit berlalu dengan hati yang terus berujar "mudah-mudahan bolu nya mengembang" menit demi menit berlanjut sampai pada titik matang, ku buka tutup panci nya. penasaran seperti apa? Bolu Kukus nya seperti "Kue Apem " pemirsa hahahahahahaha. Tapi tak apa karena percobaan pertama sudah berhasil, yang pasti jangan lelah untuk mencoba. Meski mengalami hal yang gagal hati ini mantap mengatakan bukan salah di aku, tap di mixer hehe. Padahal keudanya belum tentu salah. Banyak yang bisa ku petik dari si Bokus pertama, jangan pernah takut mencoba, kedua gagal itu biasa karena orang luarbiasa berasal dari orang gagal, ketiga tentang si mixer meski hati sedikit ngedumel, yakin lah niat awal adalah sedekah, maka pasti Allah ganti dengan rezeki yang lebih baik. Aamiin.


Salam Literasi

Maydearly89

Lebak, 13 Maret 2021


5 komentar:

  1. Hihihihi keren bu May tulisannya renyah dibacanya, mantuul daah

    BalasHapus
  2. Hihihihi keren bu May tulisannya renyah dibacanya, mantuul daah

    BalasHapus
  3. Makasih sudah mampir ke blog saya😍😍 terimakasih komen nya.

    BalasHapus
  4. jadi pengen bikin bolkus juga.... ,😅 pas stay at home beberapa bulan kmren perdana coba bikin bolkus malahan di percobaan pertama gagal...hehe

    suka ceritanya dan tulisan bu may...🤗👍

    BalasHapus
  5. Terimakasih bu Weni, selalu singgah di blog saya😍😍

    BalasHapus

Kata Pengantar Buku Tarian Aksara Penuh Makna

Dahulu aku sering bertanya sendiri; kalau puisi itu berwujud, akan seperti apakah dia? Matahari? Bulan? Bintang? Gunung? Laut? Bertahun lalu...