Senin, 23 Oktober 2023

Kata Pengantar Buku Tarian Aksara Penuh Makna

Dahulu aku sering bertanya sendiri; kalau puisi itu berwujud, akan seperti apakah dia? Matahari? Bulan? Bintang? Gunung? Laut? Bertahun lalu aku temukan puisi memancar mancar dari matamu, masuk ke dalam tubuhku. Seperti yang kau duga pada akhirnya aku tahu puisi tak pernah punya rupa. Ia rasa yang menggenang, meluap di jemari kenangan. Kenangan bernama engkau." - Helvy Tiana Rosa


Dengan tengadah kepada sang Pemilik Maha karsa, ku ucap syukur atas segala karunia yang tercurah limpah. Rasa syukur pula  sebagai gelombang penghambaan yang senantiasa dipanjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya. Shalawat beserta salam, senantiasa tercurah kepada Baginda tercinta yakni Nabi Muhammad SAW.

Keberuntungan terbaik adalah mendapatkan pengalaman, kesempatan, serta penghargaan yang diberikan oleh orang lain. Memiliki kesempatan untuk menggoreskan pena dalam buku ini, merupakan keberuntungan yang sebelumnya tak pernah mampir di labirin ingatan.

Penuh kagum layak saya Idghom kan sebagai bentuk penghargaan tertinggi dari sanubari atas lahirnya sebuah karya Tarian Aksara Penuh Makna. Bilur-bilur kata tertata menjadi sekumpulan bait yang penuh senandika. Geguritan ini adalah irama yang mampu menggugah rasa di pucuk Padma. Pula, buku ini lahir dengan arupa makna sebagai ke-khasan yang berpadu dan saling merestu.

Dalam buku ini disajikan lebih dari 80 judul puisi yang ditulis oleh 21 penulis luarbiasa. Masing-masing puisi menjadi etalase  yang patut disinggahi. Setiap puisi ditulis dengan apik dan padat makna sehingga membuat liar sang bola mata, menatap, merapal dengan rasa pesta pora.

Kemudian, izinkan saya memenggal satu judul dari cuplikan kumpulan puisi ini. 

Inilah aku hanya ingin menulis puisi

Karena puisi adalah inspirasi

Datang dari hati untuk dinikmati

Untaian kata indah dalam irama dan diksi

Aku ingin berpuisi dan menghibur diri

Menikmati bait-bait puisi

Yang penuh kalimat memikat

Hingga sampai aku terjerat

Aku hanya ingin merangkai kata

Walau tidak seindah syair pujangga

Aku merasa bahagia dan bangga

Dengan puisi aku bisa berkarya

Dari larik puisi tersebut, suasana hati penulis dapat tergambar. Nampak sederhana namun padat makna, sehingga pembaca memahami tanpa terbebani.

Selamat dan sukses atas terbitnya buku ini. Satukan rasa untuk terus berkarya agar buah pena ini mampu mengembara ke seantero dunia. Sebagai penutup, rasa bahagia ini akan saya laras kan dalam bait puisi. 

Rasa kagum mengembara dari pelataran logika

Merapal makna dari setiap bait yang menggebu, penuh candu

Izinkan aku menggedor ribuan rasa

Menerbangkan segala lara dengan arupa pesona

Dan aku berkawan dengan gembira yang jumawa

Hingga semesta bertanya, apa gerangan yang membuatmu gembira?

Jawabku "Satu Karya Indah dari Para Penulis Nusantara".

Maesaroh, M.Pd

Guru, Penulis Buku, Blogger, dan Trainer.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kata Pengantar Buku Tarian Aksara Penuh Makna

Dahulu aku sering bertanya sendiri; kalau puisi itu berwujud, akan seperti apakah dia? Matahari? Bulan? Bintang? Gunung? Laut? Bertahun lalu...