Jumat, 09 April 2021

Mencerna Ilmu Tentang Dasar Menulis

 

Kali ini setiap malam ku menjadi bermakna, siang  malam lebih produktif  dengan belajar mengulas segala cerita tentang orang-orang hebat nan inspiratif. Semangat menulis semakin meronta karena sejatinya menulis adalah belajar menangkap momen kehidupan dengan penghayatan paling total. Dan ini adalah pertemuan ketiga aku goreskan tinta digital untuk membingkai bait kisah seorang narasumber hebat bernama Ibu Rita Wati. Pengantar kata  pertama di bawakan oleh penulis handal Ibu Aam Nurhasanah yang menceritakan bahwa pertemuan kali ini akan di moderatori oleh Bapak Sucipto.


Setelah dipersilahkan akhirnya bapak Sucipto memasuki kuliah. Beliau pun membuka acara malam ini dengan ucapan salam dan memperkenal kan diri. Dengan tanpa ragu sang moderator pun  memaparkan susuna acara diantaranya : Pembukaan, Paparan Narasumber (1 jam), Tanya jawab (1 jam) dan penutup. Selanjutnya beliau pun memperkenal kan flyer yang bertema Dasar Penulisan. Lalu Pak Cip  mengirimkan profil sang narasumber. Berikut profil Ibu Rita Wati, S. Kom


 


Menit pun semakin berlari menunjuk angka 19.14 WIB, tiba saat nya bu Rita memasuki kelas dengan sapaan hangat sehangat nya udara malam ini. “Assalamualaikum wr.wbSelamat malam Bpk/ibu hebat di seluruh Indonesia. Semoga selalu dalam keadaan sehat walafiat. Ucapan syukur alhamdulillah karena pada malam hari ini kita masih diberi kesehatan dan kesempatan sehingga kegiatan program Belajar Menulis  Pertemuan ke-3 Gelombang 18 dapat berjalan dengan lancar”, tulis nya dengan santun. Beliau pun menutur kan bahwa kegemaran nya menulis berawal dari datang nya pandemi Covid-19, yang seperti membawa hikmah dalam kehidupan nya. Beliau pun berujar bahwa ia adalah alumni gelombang menulis angkatan 10, tepat nya setahun lalu menjelang ramadhan. Dalam setahun beliau menghasil kan 4 karya buku solo diantaranya: buku tutorial, cerpen, kumpulan kisah inspiratif, dan satu resume hasil belajar menulis, sungguh luarbiasa. Beliau belajar banyak hal dalam menulis setelah mebuat 4 jenis buku  dengan beda genre. Beliau pun melanjutkan paparan nya dengan sebuah kalimat tanya yang sederhana, namun sejuta jawaban bagi para peserta.”Kira-kira menulis itu susah apa tidak? Jika susah apa penyebab nya?” ujar nya lugas. Beliau pun kembali menuturkan poin-poin yang menjadi penyebab sulit nya menulis:

1.         Susah ide.

2.         Miskin kosa kata.

3.         Sulit merangkai kata.

4.         Susah memulai.

5.         Bingung mau menulis apa.

6.         Tidak percaya diri.

7.         Merasa tulisannya jelek.

8.         Merasa tulisan tidak layak untuk di baca.

Kedelaan poin itu tentu merupakan kendala di sebagian besar pemula termasuk saya. Beliau pun memberikan jawaban tegas bahwa segala kesulitan dalam menulis solusinya adalah menulis, menulis, menulis.

Dengan irama yang penuh kepastian beliau menjelaskan dasar kepenulisan itu adalah 5W 1H (What, Where, Who, When,  Why, How) . Yang dalam Bahasa Indonesia di singkat menjadi ADIKSIMBA (Apa, Dimana, Kapan, Siapa, Mengapa Bagimana). Beliau pun memaparkan dengan detail mengenai kerangka sebuah tulisan sebagai berikut:

Ø  What : Peristiwa apa yang sedang terjadi? Apa dampaknya? apakah peristiwa tersebut menimbulkan kerugian?

Ø  Who dalam 5W1H memfasilitasi untuk memberikan informasi seputar orang-orang yang terlibat dalam cerita yang yang tulis.

Ø  When

Kapan kejadian dari peristiwa yang diceritakan

Ø  Where

Dimana kejadian/ peristiwa yang diceritakan

Ø  Why

Suatu peristiwa pasti terjadi bukan tanpa alasan.

Ø  How atau bagaimana

Penggunaan unsur how ini akan membantu pembaca memahami alur cerita

Selanjutnya beliau pun menuturkan bahwa acap kali penulis pemula melakukan kesalahan dalam penulisan seperti sering menulis dengan paragraf panjang-panjang, tanda baca sering keliru, penggunaan kata yang masih banyak salah tidak menggunakan kata baku, serta sering ditemukan kata yang tidak efektif. Dan beliau pun memberikan solusi pasti atas segala permasalahan yang ditemukan penulis pemula dengan memberikan link  http://bit.ly/Tips-Agar-Tulisan-Enak-Dibaca. Wah benar-benar ulasan yang amazing. Beliaupun kembali menjelaskan ada berbagai macam tips menulis yang bisa di lakukan oleh pemula

1.      Penggunaan huruf kapital/ besar

a.       Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.

Contoh :

           Dia sedang mengikuti pelatihan menulis.

           Hari ini pertemuan ke-3 kelas belajar menulis gelombang 18.

b.      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.

Contoh :  

           Sukarno

           Dayang Sumbi

           Raden Ajeng Kartini

c.       Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.

Contoh :

           “Ayo kita pulang Bu!” Rengek Joni pada ibunya.

d.      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.

Contoh:

           Islam, Alquran, Kristen, Alkitab, Hindu, Weda.

           Allah selalu bersama hamba-Nya.

e.       Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.

f.        Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan.

Contoh :

     S.H.     = Sarjana Hukum

     S.Kom. = Sarjana Komputer

     Dt.        = Datuk

     Tb.        = Tubagus

Begitu bergizi materi yang di bawakan oleh sang Narasumber, saya seperti dibuat kelimpungan dalam menyusun resume, jika saya rangkum rasanya terlalu pahit poin-poin penting jika di tinggalkan, dan jika dicatat semua saya seperti membuat buku ajar hehe. Namun ada pepatah mengatakan sekali mendayung dua tiga pulau terampaui. Sekali buat resume isinya lauk semua lebih hebat bukan? Dan saya  putuskan untuk mencatat semua ilmu yang beliau tuliskan.

a.      Penggunaan kata depan di

           Kata di- menunjukkan fungsi sebagai imbuhan.

           Kata di- diikuti dengan pembentuk kata kerja pasif. Artinya, penulisan di jenis ini dinilai tepat jika kata kerja pasif bisa diubah menjadi kata kerja aktif (dengan imbuhan me-).

b. Penulisan di dipisah jika:

           Kata di menunjukkan fungsi sebagai kata depan. Berarti ia harus dipisah dari kata belakang.

           Kata di diikuti dengan kata lain selain kata-kata pembentuk kata kerja pasif. Kata di jenis ini bisa diikuti dengan nama tempat, waktu, nama orang, penunjuk lokasi, dan lain sebagainya, serta tidak bisa diubah menjadi kata kerja aktif.

Kesimpulan di sebagai imbuhan + kata kerja (maka penulisannya serangkai) selain itu terpisah.

Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.

Contoh:

           Alangkah indahnya pemandangan di Nusa Dua!

           Ayo belajar!

            Benak ku berfikir betapa cerdas sekali ibu narasumber ini, beliau adalah sarjana komputer tetapi ilmu Bahasa Indonesia nya sudah seperti Magister saja. Tak ayal jika beliau banyak melahirkn buku. Dan inilah karya-karya nya:


Dalam setahun saja beliau dapat menghasilkan segudang karya, apalagi jika menulis bertahun-tahun pastinya sudah mengisi satu perpustakaan penuh hehe. Menit berganti jam akhirnya kuliah pun di tutup dengan keroyokan pertanyaan. Setiap pertanyaan  berkaitan dengan topik menulis. Ada pertanyaan yang paling ngena di hati saya, pertanyaan yang datang dari bu Soleh Setiyowati ”AssalamualaikumIbu Rita, apakah menulis harus runtut sesuai unsur-unsur tadi (ADIKSIMBA)? Unsur apa yg harus didahulukan agar lebih menarik? Dalam 1 paragraf apakah ada batasan jumlah kalimatnya? Idealnya berapa?  Mohon penjelasannya. Tks.” Bu Rita pun menjawab dengan lugas ”Walaikumsalam Ibu Soleh Setiyowati Pertanyaan yang menarik sekali. Kembali lagi ibu kita menulis apa?Jika ingin menyampaikan informasi seperti berita maka 5W 1H ADIKSIMBA ini udah urutan yang sesuai. Dalam 1 paragraf tidak batasan ideal itu 5 sampai 10 kalimat bu ya. Minimal 1 kalimat jika kalimat berupa percakapan”.

Begitulah pertemuan malam ini, memenuhi gizi pengetahuan ku yang masih dangkal. Super dan lazis dalam bahasa gaul. Dan pertanyaan ke 10 menjadi penutup dalam petemuan ini. Tiba di penghujung waktu tepat nya pukul 21.10 WIB. kami mengakhiri kuliah ini dengan perasaan yang kenyang akan ilmu.  Satu untaian closing statement dari bu Rita "jangan takut menulis tuangkan semua ide yang ada dalam tulisan jangan pernah takut salah".  Salam Literasi!


Salam Pena Milenial

Maydearly89

Maesaroh, M.Pd

Resume ke : 3

Tema    : Dasar Penulisan

Narasumber : Ibu Rita Wati

Lebak, 9 April 2021 


33 komentar:

  1. Keren. Super cepat lho mengumpulkan tugasnya. Bagi tipsnya dong. Terimakasih bu..

    BalasHapus
  2. Hehe, tips nya mudah bu, sambil menyimak sambil menulis, kuliah beres tulisan beres, hanya itu saja😀

    BalasHapus
  3. kuasai dasar dasar dalam menulis, supaya tulisan kita semakin manis.

    BalasHapus
  4. Terimakasih masukan nya Om Jay🙏🏼

    BalasHapus
  5. Wow lengkap sekali ibu .... kata-katanya pun indah.

    BalasHapus
  6. Belajar tidak menunda pekerjaan😀 kalau sudab di tunda cepat malas

    BalasHapus
  7. Cepat sekali ibu, salut saya, ingiencova seperti ibu Maesaroh...manthaap

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih sudah mampir bu Fourin. Ibu pasti lebih bisa dari saya😍

      Hapus
  8. Mantuuul.ibu may.....selalu tercepat....hehe.💪👏👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bu Weni ini yang membuat saya semangat menulis, selalu meninggalkan jejak pena di kolom komentar. Tulisan ibu juga bagus bangeeeeet😍😍

      Hapus
    2. terimakasih juga buat bu may yg selalu setia juga mampir...ke rumah.saya..eh k.blog..hehe...semoga ada kesempatan mampir benaran ya...jadi kayak nemu saudara di pelatihan ini....😊🤗

      Hapus
    3. Aamiin, betul ya bu mudah2an suatu saat tidak hanya bercakap di dunia maya.

      Hapus
  9. Always number one. Menulis pakai hati dan rasa membuat tulisan makin enak dibaca tiap hari. Mantul bu May.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih bu okmi. Ibu juga Luarbiasa👍👍

      Hapus
  10. Bagus pembukaannya dan nomor satu ngumpulin resumenya mantap buk👍

    BalasHapus
  11. Resume yang menarik dengan gaya bertutur yang natural. Good job keep writing and sharing bu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih bunda Rita, belajar dari ibu yang memberikan materi begitu bergizi👍👍

      Hapus
  12. Mantap bu. Salut resume bagus dan menarik

    BalasHapus
  13. Kereen.. Bu Mae selalu terdepan, keep writing Bu 👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih bu Tuti selalu mampir ke blog saya🙏🏼

      Hapus
  14. Keren habis. Ingin dong ide mengalir seperti ini

    BalasHapus

Kata Pengantar Buku Tarian Aksara Penuh Makna

Dahulu aku sering bertanya sendiri; kalau puisi itu berwujud, akan seperti apakah dia? Matahari? Bulan? Bintang? Gunung? Laut? Bertahun lalu...