Senin, 31 Mei 2021

12 Hal Dalam Menjaga Komitmen Menulis Di Blog

"Komitmen berarti komunikasi, 

komitmen berarti mementingkan satu sama lain diatas ego kita sendiri'

Fiera Besari 



Sejatinya dalam mencapai kesuksesan, ada yang harus dijaga yaitu konsistensi dan komitmen, karena cita-cita bukanlah sebuah takdir tetapi merupakan penunjuk arah menuju kesuksesan. Apabila kita berjalan searah takdir, maka akan tercipta wahana untuk menggerakan energi dan usaha membangun kesuksesan. Maka bangunlah komitmen untuk membangun masa depan.

Seperti riak semangat dalam menulis, jika tidak dibangun dengan komitmen maka kita hanya akan menjadi penulis musiman. Menjadi penulis haruslah sebuah impian karena menulis bukan sesuatu yang sulit apabila dibayar dengan kerja keras dan komitmen. Meskipun baru sebagai pemula, dan hanya belajar menulis di blog kita tetap butuh "Komitmen untuk Menulis di Blog".

Seorang narasumber hebat yang juga seorang guru Matematika di SMK 50 Jakarta. Beliau bernama Dedi Dwitagama malam ini akan membangunkan mental kerdil kita dalam menulis di blog. Beliau merupakan seorang Pendidik, Trainer, Narasumber dan Motivator Bidang pendidikan, Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba, HIV AIDS, Kepemimpinan, Berbicara di muka Umum, Teknologi Informasi, Menulis Kreatif, Pendidikan Karater dan Komunikasi /TIK. Banyak sekali deretan prestasi yang beliau raih. 

Selain sebagai blogger handal, yang mulai membangun blognya semenjak 2005, banyak prestasi akademik yang beliau capai. Seorang blogger kawakan ini sudah menghasilkan 4269 tulisan dengan viewers sebanyak 1.949.208, luarbiasa sekali bukan? 

Mengawali kuliah malam ini, beliau mengajak para peserta untuk berselancar menuju blognya, dan beliau pun membuka materi lewat poin-poin pertanyaan.

Bahasan Pertama, adalah kiat sukses mejadi seorang Blogger

Beliau mengatakan umumnya seorang  blogger sangat bahagia jika tulisannya dibaca orang dan saat searching topik tertentu, blognya tercantum pada halaman pertama pencarian, ada juga yang sukses krn menghasilkan uang banyak, ada yang sukses krn menghasilkan buku banyak, diundang jadi pembicara kemana-mana, yang terpenting kita konsisten menulis, dan membuat tulisan yang menark minat pembacanya.

Seorang Blogger bisa memuat semua tulisan sesuai minat, sesuai keperluan, atau sesuai mood  blog itu milik kita, apa yang kita sukai, itulah yang kita tulis. 

Untuk membuat blog kita menjadi menarik, gambar dan video perlu disertakan pada setiap postingan kita karena itu sangat menarik perhatian dan mempermanis penampilan blog kita. Seperti contoh pada blog beliau https://www.kompasiana.com/dwitagama. 

Bahasan Kedua, adalah bagaimana menumbuhkan komiten menulis di blog

Beliau memaparkan untuk menumbuhkan komitmen dalam menulis blog, yaitu kita harus menulis secara kontinyu, misalnya kita  berkomitmen menulis satu posting setiap bulan, berarti perlu di usahakan setiap tanggal itu tulisan kita tayang  seperti pada wordpress dan kompasiana yang bisa menjadwal kapan tulisan kita ditayangkan. Saat kita punya banyak ide, punya waktu, kita bisa menulis sekaligus lima posting dan menayangkan selama lima bulan ke depan. Seandainya kita sibuk ke depannya, komitmen kita tetap terlaksana karena ada tabungan posting.

Bahasan Ketiga, Bagaimana cara memilih situs blog yang menjanjikan apakah harus wordpress atau blogspot?

Beliau memaparkan pilih jenis apapun blog yang kita suka posting aja terus, kita bisa  mengambil blog yang  berbayar. Apabila di wordpress benar-benar penuh, buatlah blog baru dengan angka 2 di belakang nama blog kita, selanjutnya posting tulisan.

Bahasan Keempat, how do you manage your huge blogs with different types? Lalu bagaimana om Dedy menyatukan jiwa om dengan tulisan pada setiap blog? 

Beliau mengatakan awalnya beliau di 2005 hanya  memiliki satu blog yang isinya bermacam-macam.  karyanya berantakan, kemudian beliau membuat blog pendidik khusus ocehannya tentang pendidikan https://dedidwitagama.wordpress.com/, dokumentasinya di kumpulkan di https://trainerkita.wordpress.com/, hasil hunting foto beliau sebagi  fotografer di tayangan di https://fotodedi.wordpress.com/, saat pengen uji nyali saya posting di https://fotodedi.wordpress.com/, beliau gemar kerupuk pun di dokumentasikan di https://mykerupuk.wordpress.com/.

How do I manage? prinsipnya ia ingin hidupnya bermanfaat buat sesama dan bisa memanfaatkan waktunya untuk hal-hal yang  baik.  Jadi, saat menjemput anak dan istri, di tempat parkir ia menulis dengan HP sambil dengar musik di mobil, atau di ruang tunggu bandara ia posting sebanyak mungkin artikel dengan dijadwalkan sesuai komitmen beliau, dan  ternyata efeknya LUAR BIASA, beliau bisa  keliling Indonesia kecuali Manado dan beberapa negara di dunia, berawal Jepang, ASEAN hingga Korea.

Bahasan Kelima, Bagaimanakah cara untuk mengajak siswa bisa ngeblog dan aktif dalam pembelajaran melalui blog.

Beliau memaparkan apabila kita mengajar di SMP atau SLTA sangat gampang. Gunakan blog utk berkomunikasi dengan murid, pasang embed youtube materi pelajaran, kasih link nya di blog kita untuk masuk ke soal dengan google form, kasih juga link daftar hadir di blog, maka semua murid kita akan terpaksa masuk ke blog kita dan mengerjakan tugas yg kita berikan. Mereka cukup diberi link posting yang kita siapkan, contohnya https://dedidwitagama.wordpress.com/2021/05/24/latian-soal-anuitas/.

Bahasan Keenam, Bagaimana cara  membagi waktu antara dunia pekerjaan, hobi, dan ngeblog?

Menulis tak perlu terjadwal, kapan aja ada ide, tulis pake HP. Bagi beliau saat menunggu adalah waktu  yang menyenangkan menulis, saat mengajar beliau tetap ngajar. Namun, 15 menit sebelum absen pulang beliu menulis satu postingan. Beliau hobby mancing meski tidak maniak, apabila sedang  memancing beliau tidak posting, hanya berfoto saja, dan saat sempat fotonya diposting di blog dengan keterangan satu alinea. Beliau juga hobby menyanyi di waktu  karaoke or mines one, beliau videokan dan uload  di youtube dan pasang embednya di blog, saat jadi nara sumber beliau  bawa fotografer, pilih foto yg bagus upload ke blog 

Selain itu, tulis aja apa yang anda mau tulis, nanti statistik akan memberi tahu mana tulisan yg digemari pembaca yg pasti karena mereka butuh info itu. Apabila  mau terus nulis lagi yang banyak hitsnya silahkan. Beliau berprinsip tidak mau didikte pembaca, beiau tulis aja apa yg ia mau tulis. Mau dibaca atau tidak, yang terpening tetap menulis. Tetapi yang jadi mengejutkan dan bikin bahagia karena ternyata tulisannya dibaca orang. Kita bisa searching tulisan beliau GURU BODONG NAFSU TKD, yang beliau tulis sambil emosi ternyata ada yg mendatanginya dan  merespon secara pribadi mengatasnamakan temanya hal ini sangat supriseeeeed bagi beliau, hehe.  

Beliau menuturkan tips menjaga komitmen dalam ngeblog:

 1. Jangan mikirin mutu tulisan, tulis aja apa yg mau anda tulis.

 2. Tak perlu di edit, langsung aja posting jika ada perbaikan baru edit.

 3. Balas komentar yg bagus, komentar yg jelek bisa diedit atau buang aja 

Bahasan Ketujuh, Bagaimana kiat  agar bisa bertahan dan komitmen menulis di blog puluhan tahun?

Intinya kerjakan, nikmati dan lupakan. Kalau kemudian diundang jadi pembicara itu bonus, kerjakan dengan baik, dokumentasikan dan lupakan, kerjakan yg lain untuk memberi manfaat pada semesta. 

Bahasan Kedelapan, bagaimana kiat untuk menulis yang bagus. Dan bagaimana membagi waktu menulis di tengah tugas kerja yang padat. 

Menulis bagus itu karena jam terbang, mulailah menulis, lakukan berulang-ulang, maka tulisan anda pasti akan lebih baik. Cara membagi waktu: selesaikan tugas yang datang lebih dulu, setelah selesai menulislah, tak perlu diedit, langsung ditayangkan.  Saat suami dan anak-anak sudah tidur kita bisa menulis satu dua paragraf, beri foto, dan judul, langsung tayangkan. Atau, saat selesai mengajar dan ketika menunggu rapat dimulai, menulis lebih baik dripada membaca WA group yang isinya banyak hoax.

Bahasan Kesembilan, diantaranya;

1. Apa Tipsnya supaya konsisten menulis di blog

2. Bagaimana cara menulis niche yg tepat utk blog baru.

3. Bagaimana cara desain blog agar tampil menarik.

Beliau memaparkan  tulis apa yang menjadi passion anda, maka itu akan jadi nice yg bagus, lakukan sepenuh hati berulang-ulang maka anda akan jadi ahli. Desain blog menarik sangat relatif sesuai selera; lihat blog orang yang bagus, kalo anda suka buat blog kita seperti blog yg menurut kita bagus. Lakukan ATM, Amati, Tiru dan Modifikasi. Jika sudah bosan, ganti sesuai selera. Blogwalking bisa membuat kita  jadi tahu blog yg bagus. Blogwalking memiliki bahasa silaturahmi menurut orang muslim.

Bahasan Ke Sepuluh, Apabila kita memiliki bnyak blog, bagaimana cara merawatnya?

Beliau mengatakan sebaiknya kita  fokuskan setiap blog pada anglenya masing-masing. Misalnya: satu berisi cerpen, kedua bahan ajar, ketiga resep, keempat busana, dsb. Usahakan isi terus sesuai fokus, tapi saat ada yang di luar fokus kita  bisa posting dimana saja. Upayakan sebulan sekali muncul posting baru. Umumnya, jika sebulan terakhir masih ada posting,  blog seseorang dianggap aktif.

Bahasan Ke-Sebelas adakah solusi agar menulis di blog tetap berjalan dalam kondisi mata yang kurang penglihatan?

Beliau memaparkan Tulisalah dengan pulpen, dan tulisan tersebut upload pada blog. Siapa tahu ada penerbit yang tertarik dengan tulisan kita. Selain itu, kita bisa mendonload aplikasi yang bisa menterjemahkan suara menjadi tulisan. 

Bahasan Keduabelas, Adakah aplikasi menulis yang bagus dan bisa dipakai untuk HP?

Beliau menjawab banyak jenis blog yang bisa kita donload di HP, salah satunya adalah wordpress. 

Penjelasan yang disajikan dengan bahasa yang lugas dan gaul pada malam ini, semakin memantapkan tekad saya untuk terus menulis. Meski malam ini sudah sampai pada pertemuan 20, menulis di blog jangan hanya dijadikan sarat mencapai kelulusan. Teruslah menulis sampai masa mencatat namamu, dan sampai kita merasakan bahwa menulis melahirkan keindahan. Seperti pepatahnya Firman Nofeki" Menulislah dengan kepolosan dan kejujuran hati, serta kesederhanaan pemikiran. Itulah nyawa bagi mata pena dan tinta akan memberikan sikap yang baik bagi kata-kata". Salam Literasi!




Salam Pena Milenial

Resume Ke-20

Maydearly89

Maesaroh, M.Pd

Tema : Komitmen Menulis di Blog

Narasumber : Dedi Dwitagama

Lebak, 31 Mei 2021

Jumat, 28 Mei 2021

Tahu kah kamu, buku memiliki poin penting dalam kenaikan pangkat PNS?

"Membaca buku-buku yang baik 

berarti memberi makanan rohani yang baik"

Buya Hamka


Sejatinya menulis adalah menuangkan kearifan dalam pengalaman hidup. Karena tidak semua hubungan antar manusia di jalin dalam bahasa percakapan. Ada suatu makna yang terkadang sampai pada hati seseorang tanpa saling mengenal. Sebuah makna hidup yang terangkai dalam sebuah buku  menunjukan kepribaadian dan kejujuran yang menarik magnet persahabatan. Untuk itu menulis lah untuk di kenang.  

Banyak hal yang dapat kita gapai dalam menulis, bukan hanya menarik magnet persahabatan, tetapi pula  memberi banyak poin seperti kepauasan, personal branding, tak kalah penting lagi bagi seorang guru memiliki buku menambah Poin Pada Kenaikan Pangkat PNS.

Kali ini seorang Dr. H. Imron Rosidi, M.Pd akan memandu kita bagaimana menerbitkan  buku untuk kenaikan pangkat PNS. Beliau merupakan seorang Asesor Kenaikan Pangkat Provinsi Jawa Timur, selain sebagai koordinator beliau juga berperan sebagai tim penilai.  Beliau di lahirkan di Surabaya pada 10 Juni 1966. Beliau memiliki coretan prestasi dalam bidang menulis. Banyak tulisan yang beliau menangkan dlam lomba tingkat nasional. Macam-macam prestasi yang pernah beliau raih diantaranya:   Juara II dan III Lomba Penulisan Buku tingkat nasional,  Juara II tingkat Nasional Lomba Keberhasilan Guru (LKG), Terpilih sebagai peserta pertukaran tokoh masyarakat Indonesia-Amerika, Penulis artikel terbaik versi majalah Media Jatim selama 2 tahun berturut-turut. 

Mengawali kuliahnya beliau menyampaikan bahwa buku yang bersifat Antologi, atau buku bersama tidak akan menjadi sarat kenaikan pangkat, jelas hal ini tidak akan menambah poin. Untuk itu seorang guru harus mampu menulis bukunya sendiri.

Beliau memaparkan bahwa jenis buku untuk kenaikan pangkat haruslah buku berjenis publikasi ilmiah seperti: Buku Hasil Penelitian, Buku Pelajaran, Buku Pengayaan, dan Buku Pedoman guru. Selain itu sarat lain buku kenaikan pangkat harus lah berupa karya inovatif seperti; Buku Kumpulan Puisi, Buku Cerpen, Buku Novel.

Disini beliau kembali menjabarkan  macam-macam buku yang berjenis Pubikasi Ilmiah

1. Buku Hasil Penelitian adalah sebuah buku yang di gubah dari laporan penelitian dalam bentuk buku yang jika di edarkan secara nasional akan memeroleh angka kredit 4 poin.

2. Buku pelajaran merupakan buku yang di tulis dan ber-ISBN lengkap. Buku ini memiliki jenjang SD, SMP, SMA/SMK. Jika di angka kredit memiliki poin 6, jika ber-ISBN angka kredit 3, dan jika tidk ber-ISBN angka kredit .

3. Buku Pengayaan ini terbagi menjadi 3 jenis;

    a. Modul/diklat harus dibuat persemester dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar sendiri dan            agar peserta didik dapat lebih mudah memahami materi. Untuk angka kredit bernilai;

    - Jika buku digunakan di sekolah maka memiliki poin 0,5

    - Jika digunakan di tingkat Kabupaten maka memiliki poin 1

    - Jika buku digunakan di tingkat provinsi maka memiliki poin; 1,5

    b. Buku Pendidikan

    c. Karya terjemahan

4. Buku Pedoman guru yang boleh diajukan setiap kenaikan pangkat hanya boleh satu. Buku pedoman   guru ini merupakan semacam makalah yang berupa rencana kerja guru dalam satu semester. Ini         merupakan karya mudah yang pengerjaannya paling sederhana. Karya ini dibuat dalam kertas HVS A4   dan tidak perlu di bukukan, namun cukup dijilid. Untuk Angka Kredit berniilai 1,5

Selain buku berjenis Publikasi Ilmiah beliau menuturkan pula sebuah buku yang merupakan Karya Inovatif diantaranya:

1. Kumpulan Cerpen. Jenis buku ini harus lah karya sendiri dengan kriteria 5 Cerpen kategori sederhana     dan lebih dari 10 cerpen kategori kompleks

2. Kumpulan Puisi. Jenis buku ini harus kita tulis dengan kriteria 20 puisi atau lebih kategori sederhana     dan lebih dari 40 puisi kategori kompleks.

3. Novel. Sebuah buku berjenis novel dengan kriteria satu novel kategori sederhana, dan dua novel             kategori kompleks.

Beliau kembali menguraikan salah satu buku yang menjadi poin kenaikan pangkat adalah buku bidang pendidikan. Buku bidang pendidikan merupakan buku yang berisi pengetahuan terkait dengan bidang pendidikan. Adapun kriterianya adalah sebagai berikut;

A. Buku yang dicetak dan diterbitkan ber-ISBN memiliki AK 3

B. Buku yang dicetak tetapi belum ber-ISBN memiliki AK 1,5

Selanjutnya dengan bahsa lugas beliau memaparkan jenis buku yang di saratkan dalam poin kenaikan pangkat yang lainnya adalah buku Karya Terjemahan. Lantas apa itu karya terjemahan? Karya terjemahan merupakan tulisan yang dihasilkan dari penerjemah buku pelajaran atau buku dalam bidang pendidikan dari bahasa asing atau bahasa daerah ke Bahasa Indonesia atau sebaliknya dari Bahasa Indonesia ke bahasa asing atau bahasa daerah yang digunakan untuk membantu proses pembelajaran. Buku jenis ini memiliki angka kredit 1 poin. Pengajuannya dengan mengirimkan file terjemahannya dan buku aslinya. 

Dalam paparannya beliau menjelaskan bahwa salah satu jenis buku lain yang bisa di ajukan untuk poin kenaikan pangkat adalah Buku Karya Inovatif. Sarat/kriteria dari buku ini diantaranya;

A. Satu buku novel, naskah drama/film atau buku cerita bergambar (komik) yang diterbitkan dan ber-        ISBN

B. Buku kumpulan cerpen minimal 5 cerpen atau buku kumpulan puisi minimal 20 puisi diterbitkan dan      ber-ISBN.

C. Satuan kliping minimal 5 cerpen atau atau kliping minimal 20 puisi yang dimuat di media massa dan      ber-ISBN.

Sebelum mengakhiri kuliah beliau memaparkan bahwa untuk naik ke golongan IVA, seorang PNS harus membuat buku dari hasil penelitian. Meskipun kita sudah memiliki 4 buku tanpa memiliki buku hasil penelitian maka hl ini tidk menjadi sarat kenaikan pangkat. 

Karya berjenis publikasi ilmiah bisa 100% atau tanpa karya inovatif. Untuk karya inovatif, golongan  I maksimal 50% dr Angka Kredit PKB yg dibutuhkan. Untuk golongan IV D minimal kita harus menerbitkan satu buku dalam bentuk buku pelajaran atau bentuk buku pendidikan dan wajib ber-ISBN.

Dalam materi yang beliau sampaikan sampai pada kesimpulan bahwa dalam meraih poin kenaikan pangkat, kita bisa menulis 3 jenis buku diantaranya; Buku yang berjenis publikasi ilmiah, dan buku karya inovatif.

Pemaparan materi yang beliau sajikan benar-benar menambah wawasan kami dalam memilah buku yang cocok untuk ajuan kenaikan pangkat. Bagaimana tidak penjabaran yang luas dan sarat pengetahuan di sampaikan oleh ahlinya . Betapa pertemuan ini memberi kepuasan ilmu. Intisari yang saya dapatkan di malam ini pandai lah dalam memilah agar kita sampai pada posrsi yang tepat. Seperti pepatahnya Bapak Presiden Soeharto " Kalau kamu ingin menjadi pribadi yang maju, kamu harus mengenal apa yang terjadi, pandai melihat, pandai mendengar, dan pandai menganalisis". Salam literasi!

Resume Ke-19

Salam Pena Milenial!

Maydearly89

Maesaroh, M.Pd

Tema : Poin Buku pada Kenaikan Pangkat PNS

Narasumber : Dr. H. Imron Rosidi, M.Pd

Lebak, 28 Mei 2021


  









2. 

Rabu, 26 Mei 2021

Cara Mudah Promosi Buku

 "Ada banyak rumusn ilmu Tuhan dalam fenomena Gerhana

jika kita mau berfikir'"

Firman Pratama


Malam ini begitu spesial dimana senja terbenam dijemput sang Super Blood Moon atau Gerhana Bulan Total. Fenomena ini sangat langka karena terjadi setiap 195 tahun sekali, bersyukur bisa menyaksikan fenomena yang mungkin terjadi hanya sekali seumur hidup. Waktu berputar begitu hebat hingga malam ini terasa lebih spesial karena kali ini adalah pertemuan ke 18 pada gel. 18 grup menulis, dan lebih menakjubkan lagi puncak gerhana terjadi pada jam 18. Sungguh luarbiasa sekali di pertemukan dengan malam ini.

Kumpulan dari hari-hari pada setiap episode mereguk ilmu semuanya terasa berharga. Jangan lelah untuk terus membait ilmu dalam sebuah tulisan, karena tulisan adalah jembatan kenangan dan komunikasi paling hangat yang tidak akan di putus oleh waktu. Tulisan lebih panjang daripada usia itulah sebabnya kita harus mengikatnya menjadi sebuah buku. Terkadang, meski sudah memiliki buku kita masih ragu untuk menarik minat pembaca. Oleh karenanya kita harus memiliki skill dalam "Teknik Promosi Buku".

Berbicara tentang bagaimana menguasai teknik promosi buku, seorang narasumber handal bernama Akbar Zainudin akan memandu kita agar bisa menjadi promotor handal. Beliau adalah seorang trainer dan motivator dan merupakan pendiri PT EMJEWE Training and Coaching. Selain itu beliau juga seorang founder  Penerbitan MJWBook. Mendengar profil beliau rasanya saya menjadi speechless. Lelaki muda yang sukses dengan segala kepiawaiannya. Buku yang beliau tulis berjudul Man Jadda Wa Jadda  berhasil menjadi buku best seller dan beredar sebanyak 55.000 eksemplar. Setelah Man Jadda Wajada,beliau menulis 15 buku dari tahun 2010 sampai sekarang. Sungguh luarbiasa!

Sebelum memulai kuliah malam ini, beliau memperkenalkan salah satu bukunya yang berjudul UKTUB; Panduan Menulis Buku dalam 180 hari. Buku ini berisi panduan menulis dari A sampai Z. Dan kami pun di sarankan  untuk memiliki buku ini, karena ada sekitar 150 alamat penerbit yang bisa dikirimi naskah,  yang termasuk anggota IKAPI.





Selanjutnya dengan bahasa yang lugas, beliau membahas 4 Trik jitu STRATEGI PEMASARAN BUKU. Strategi pemasaran, termasuk buku terdiri dari empat hal, yang biasa disebut sebagai 4P, yaitu Product (Strategi Produk), Price (Strategi Harga), Place of Distribution (Distribusi), dan Promotion (Promosi). 

Pertama, Strategi Produk. Strategi Produk sebenarnya merupakan tanggung jawab penerbit. Kita sebagai penulis lebih banyak memberikan masukan kepada penerbit siapa target pembaca kita dan apa kebutuhan mereka terhadap buku kita. 

Kedua, Strategi Harga. Menentukan harga buku juga biasanya menjadi tanggung jawab penerbit. Pada dasarnya penentuan harga buku, ada dua strategi. 

1. Harga buku secara umum.

2. Buku dijual dengan harga premium (lebih mahal dibandingkan buku biasa).

Ketiga, Strategi Distribusi. 

Distribusi secara umum dibagi menjadi dua: distribusi tradisional dan distribusi non tradisional. Distribusi tradisional adalah melalui toko-toko buku, baik toko-toko buku jaringan nasional maupun toko buku lokal. 

Sedangkan distribusi non tradisional, di antaranya adalah: 

1. Melalui MLM (Multilevel Marketing)

2. Melalui Penjualan Langsung

3. Melalui Marketplace/e-Commerce (Lazada, Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dll).

Harga buku bisa dijual lebih mahal jika mempunyai nilai tambah dibandingkan dengan buku-buku yang lain. Misalnya hard cover, ditambah bonus-bonus (voucher seminar, workshop, dan lain-lain)

Keempat, Strategi Promosi

Program promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Beberapa program promosi yang bisa dilakukan. 

1. Launching buku

Launching buku merupakan program untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana saja. Yang mengadakan bisa penerbit maupun penulis. Lnatas, siapa yang membiayai launching buku siapa? Bisa penerbit, bisa penulis. Kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku. 

Kalau di Gramedia, di toko-toko buku mereka ada tempat untuk launching buku. Kita bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi kita promosikan acaranya, tempatnya di toko buku Gramedia.

Dengan demikian, konsep buku yang akan diterbitkan nanti menyesuaikan dengan kebutuhan dari target audiens.

2. Bedah Buku

Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku ini bisa secara online maupun offline. Offline artinya kita menyelenggarakan bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya

Kita perlu usaha yang keras dalam menawarkan bedah buku bisa di suatu tempat dengan situasi yang memungkinkan kita  tawarkan bedah buku. Berapapun yang hadir, kita selenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang ini eranya digital. Tak perlu banyak orang yang hadir, yang terpenting kita bisa merekam lalu diupload di Medsos acara kita. InsyaAllah akan semakin membuat orang mengenal kita.

3. Seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita. 

Seminar atau workshop ini, pertama-tama bolehlah dilakukan gratis. Karena target kita adalah mengenalkan buku kepada para peserta. Lakukan secara kontinyu, misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa offline, laksanakan di sekolah misalnya. Kalau tidak bisa offline, lakukan secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya.

4. Membangun komunitas.

Komunitas yang kita bangun adalah komunitas yang kita sesuaikan dengan tema buku kita. Kalau buku kita temanya motivasi, maka kita tuliskan buku-buku tentang motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa. 

Komunitas membuat kita lebih dekat dengan pembaca sehingga memudahkan kita untuk menawarkan mereka dalam membeli buku. 

Beliau sendiri membangun banyak komunitas untuk mempromosikan bukuntya. Ada komunitas guru, menulis, santri, remaja, bisnis, dan sebagainya. Semua komunitas itu ada bukunya. Saya share materi-materi yang ada di buku secara berkala, biasanya seminggu sekali, sehingga anggota komunitasi ini mendapatkan manfaat. Biasanya beliaubentuk di WA Grup. 

5. Membangun jaringan reseller

Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%, kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menjual.

6. Jualan di marketplace

Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi kita.  

7. Pemanfaatan Medsos

Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang kita tulis. Tetapi  jangan setiap hari isinya jualan. Lebih banyak sharing-sharing, baru selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita. 

Pada dasarnya dalam mempromosikan buku kita harus bisa memengaruhi orang agar mereka mau menjadikan buku sebagai kebutuhan utama. Dan memang, membaca akan banyak membuka wawasan, pengetahuan, dan pilihan dalam mengambil keputusan. Dengan bersama-sama membangun kebutuhan akan membaca, maka akan memudahkan kita dalam proses menjual buku.

Kesimpulan yang saya dapat dari paparan beliau adalah dalam mempromosikan buku kita harus memiliki keterampilan dalam menjual buku. Apalagi kita hidup di era digital dimana makan saja semudah klik and grab. Ramah dengan zaman, cerdas dengan IT, serta pandai memberikan pengaruh positif terhadp orang lain. Semua aspek itu perlu kita kembangkan untuk memudahkan kita dalam menjual buku.

Materi yang di sajikan oleh Pak Akbar betul-betul menunjukan kualitas dirinya. Tak heran apabila setiap buku yang beliau tulis menjadi buku best seller. Untuk itu sebagai penulis pemula kewajiban kita adalah mngembangkan bakat menulis. Seperti cerita seorang Robert Benchley, beliau butuh waktu lima belas tahun untuk menemukan bahwa ia punya bakat menulis. Sejatinya bakat menulis itu di latih dan di artikulasikan. Salam Literasi


Resume : Ke-18

Maydearly89

Maesaroh M.Pd

Tema : Teknik Promosi Buku

Narasumber : Akbar Zainudin M.Pd                                         

Lebak, 26 Mei 2021


Senin, 24 Mei 2021

Cara Mudah Menyusun Buku

 


“Pada waktunya, dunia hanya perlu tahu kalau kita hebat.

Kebahagiaan tidak membutuhkan penilaian orang lain”

Fiera Besari

Penggalan kalimat  diatas seperti membawa senyum bahagia yang di bentangkan membersamai tenggelamnya senja yang membuka malam nan gulita. Berjuntai rasa sukur harus selalu di tengadah kan karena masih di karuniai jiwa yang sehat, fikir yang kuat hingga dapat melewati hari-hari dengan sederet ilmu. Lebih  bersyukur  lagi ketika  masih di pertemukan dengan orang-orang hebat dalam komunitas menulis.

Sejatinya setiap pertemuan adalah peta waktu yang sudah di gariskan Tuhan. Pertemuan yang membait tentang ilmu, harus lah tersusun rapi agar dapat tercatat dalam putaran sejarah. Oleh karenanya, setiap ilmu yang di tulis harus lah di susun menjadi buku. Tak ada yang mustahil karena hidup begitu sederhana, seperti sederhananya “Langkah Menyusun Buku” yang di sampaikan oleh Bapak Yulius Roma.

Bapak Yulius Roma Patandean lahir di Salubarani Gandang batu Silanan, Kabupaten Tana Toraja yang dilahirkan pada Juli 1984. Beliau  merupakan guru Bahasa Inggris di SMAN 5 Tana Toraja. Beliau adalah guru muda yang berprestasi dan  sudah tidak diragukan lagi dalam dunia tulis menulis. Beberapa bukunya sudah terbit di penerbit mayor  Penerbit Andi. Selama keaktifannya dalam menulis beliau juga tengah menyelesaikan pendidikan magisternya di Institut Agama Kristen Negeri Tana Toraja.

Dalam membuka materi malam ini beliau memberi penguatan pada peserta bahwa untuk sukses menuju tujuan yang telah diimpikan, maka tentunya harus melalui sejumlah langkah. Impian kita di sini tentunya bisa menerbitkan buku solo sendiri yang ber-ISBN. Banyak hal mudah yang dapat kita lakukan dalam menerbitkan buku. Berikut merupakan tips menerbitkan buku berdasarkan dari pengalaman bapak Yulius Roma. Cara lengkapnya bisa kita cek dalam channel youtube beliau. Silahkan di simak ya.




Berdasarkan pengalamannya, beliau memiliki 8 langkah mudah dalam menyusun buku, diantaranya:

1. Seorang penulis harus memiliki bekal editing agar ketika menulis naskah buku kita memiliki kenikmatan ketika menulisnya dan terasa  tanpa beban. Demikian pun ketika kita mulai merapikannya. Beban bahwa naskah kurang berkualitas, masih sedikit, bahasanya kurang keren, dll  harus dibuang jauh-jauh. Yakinkan diri bahwa naskahnya paling unik diantara semua buku yang pernah terbit.

2. Jika naskahnya memiliki TOC (Table of Contents), baca ulang urutan judul dan sub judulnya. Mungkin saja ada judul yang cocok di Bab lainnya. Termasuk potongan-potongan naskahnya, hindari ada pengulangan isi paragraf yang persis sama di Bab lainnya.

3.  Pastikan ukuran kertasnya A5 dengan jumlah halaman khusus isi buku minimal 75 halaman.

4. Terbitkan lah buku solo dan  Upayakan kita menggunakan Kata Pengantar dari orang lain.

5. Tambahkan Prakata selaku penulis (prakata adalah semacam kata pengantar dari penulis terkait isi buku)

6.   Jika memiliki gambar pendukung, cantumkan sumber gambarnya.

7. Editing dan finalisasi 

8. Baca ulang naskahnya untuk memastikan urutan Bab, judul dan sub judulnya sudah sesuai. 

Selanjutnya, dalam pembuatan buku non fiksi membutuhkan penulisan index untuk mempermudah para pembaca memahami makna yang sifatnya ambiguitas. Berikut adalah langkah membuat indeks yang dapat dengan mudah kita buat dalam sebuah buku. Silahkan di simak sebagai nilai pengetahuan yang mumpuni. 

Dalam penyusunan buku membuat daftar isi merupakan hal yang paling di utamakan, namun terkadang bagi penulis pemula membuat TOC adalah hal yang rumit. Oleh karenanya, untuk mempermudah membuat daftar isi, kutipan, indeks dan daftar pustaka dapat kita pelajari lewat video di bawah ini yang sudah beliau sajikan;



Materi yang di sajikan oleh beliau lewat kanal youtube benar-benar menambah wawasan saya dalam dunia editing. ternyata banyak hal mudah yang bisa kita pelajari dengan cara yang sederhana. Hal ini sangat memacu semangat saya untuk terus memanjakan jari diatas keyboard merangkai bait-bait ilmu hingga  ilmu itu terbentuk menjadi mahkota berupa buku. Meskipun masih terasa sulit, namun hasilnya akan menjadi pasti apabila kita kerjakan dengan tanpa menyerah. Seperti kicauannya bang Tere LiyeJika kita "tidak mudah menyerah", maka kita sudah dekat sekali dengan kesuksesan. Karena di dunia ini, ada dua orang yang susah sekali dikalahkan: 1. orang yang sabar; 2. orang yang tidak mudah menyerah”. Salam Litarasi!

Resume : Ke-17

Maydearly89

Maesaroh M.Pd

Tema : Langkah Menyusun Buku

Narasumber : Yulius Roma Patandean, S.Pd                                         

Lebak, 24 Mei 2021


Sabtu, 22 Mei 2021

Menulis buku Nonfiksi, siapa takut!

 

“Motivasi seperti makanan bergizi! Dengan lauk disiplin, dikunyah dengan kerja keras dan keuletan serta disantap tiap hari dengan porsi yang tepat, maka mental akan menjadi sehat dan berkualitas”

Andri Wongso

Kutipan kalimat diatas seperti membuka jendela semangat di tengah kelemahan fisik yang sedang di terpa sakit. Bertumpuk untaian do’a  yang di lantunkan oleh para sahabat dan senior di  grup menulis gel.18 ini, benar-benar membangun motivasi saya agar saya seperti bunga ‘Dandelion’. Bunga yang paling kuat. Dia tetap bisa tumbuh di antara rerumputan liar, dan di celah batu. Meski ‘Dandelion’ terlihat rapuh, tapi begitu kuat, begitu indah,  dan begitu berani.

Pertemuan kali ini sedikit mengusik beranda rindu. Betapa tidak, setelah hampir dua minggu aktivitas menulis di liburkan, seperti tertinggal deret ilmu yang biasanya di reguk sepertiga kali dalam seminggu. Selama beberapa pertemuan off  hati dan pikiran benar-benar di jemput rasa malas. Dan hari ini adalah moment mengaktifkan kembali semangat menulis.

Meskipun masih di temani kepala yang sedang pusing dan tangan sedikit bergetar. Namun, semangat ini harus di perjuangkan karena saya ingin menjadi  seperti Om Jay, meski sakit tetapi  jiwa penulisnya tak pernah padam.

Seorang perempuan  piawai yang memiliki ‘good track record’ dengan menerbitkan buku yang kemudian di pajang di ‘Gramedia’, beliau adalah Musiin, M.Pd seorang guru dari Kediri. Buku yang berjudul ‘Literasi Nusantara’ sukses membawanya pada pencapaian yang baik. Berkat kolaborasinya dengan Prof. Eokoji, kini beliau berhasil melejitkan 5 macam buku. Hebat sekali bukan? Lebih hebat lagi beliau mengajak kita mengenali ‘Konsep Buku Non Fiksi’.

Dalam paparannya beliau menyebutkan bahwa seorang penulis harus memupuk kecintaannya dalam menulis. seorang penulis juga harus memiliki niat yang mendasar agar menjadi alasan yang kuat untuk menulis. Menurutnya, ada 3 hal yang mendasari beliau untuk mejadi penulis:

  1.   Ingin mewariskan ilmu dengan buku
  2.  Ingin memiliki buku solo yang terpajang di toko buku online maupun  offline
  3.  Ingin mengembangka profesi sebagai guru

Dengan nada lugas beliau memparkan bahwa dalam menulis itu harus memiliki motivasi karena menulis tidak semudah berbicara, semudah bergosip . Justru tantangannya ada karena sulit. Perjuangan menjadi penulis dengan mengikuti kelas menulis, membuat resume, menghasilkan buku, maka akan lahir CINTA MENULIS.

Selanjutnya, beliau menguatkan bahwa keinginan kuat dalam  ternyata mengantarkan ke hukum tarik menarik di alam semesta ini. Hukum Tarik-Menarik dalam rahasia alam ini mengatakan bahwa kemiripan menarik kemiripan.

Dalam pertemuan ke 16 ini, beliau memaparkan materi tentang  penulisan buku non fiksi yang memiliki 3 pola diantaranya:

  1.    PolaHierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit)  contoh;buku pelajaran
  2.       Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses). Contoh; buku panduan
  3.     Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)

Menurutnya terdapat empat tahapan dalam menulis

Tahap pertama disebut dengan pratulis diantarnya:

  1.   Menentukan tema
  2.  Menemukan ide
  3.   Merencanakan jenis tulisan
  4.  Mengumpulkan bahan tulisan
  5.  Bertukar pikiran
  6.   Menyusun daftar
  7.   Meriset
  8.  Membuat Mind Mapping
  9.  Menyusun kerangka

Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll. Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, berita di media massa, Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram, Imajinasi, mengamati lingkungan, perenungan dan membaca buku.

Tahap kedua adalah menulis draft

1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas

2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan

Tahap ketiga adalah merevisi draft

  1. Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian
  2. Memeriksa gambaran besar dari naskah.

Tahap keempat adalah Menyunting Naskah (KBBI dan PUEBI)

  1.   Melihat kembali Ejaan
  2.   Memperhatikan tata bahasa
  3.   Menganalisis diksi yang digunakan
  4.   Menganalisis daftar dan fakta
  5.  Menganalisi legalitas dan norma


Beliau kembali menuturkan materinya dengan mengatakan bahwa sebenarnya dalam menulis tidak semudah yang di bayangkan. Selalu ada hambatan-hambatan yang di temukan ketika  menulis berupa: Hambatan waktu, kreativitas, teknis, tujuan, serta hambatan psikologis. Namun jika kita terus berusaha hambatan itu pasti mennemukan solusinya.

Berikut adalah tips cara mengatasi hambatan dalam menulis menurut bu Iin;

  1.   Banyak membaca
  2.   Mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait dengan nara sumber.
  3.   Disiplin menulis setiap hari.
  4.  Pergi ke pasar dan memasak. Ini menjadi mood booster untuk menulis lagi (kebetulan  hobinya adalah memasak)

Mengupas resume selambat ini, seperti tabu bagi saya. Tak se-energic ketika menulis sambil menyimak. Namun, dengan penuh keyakinan saya percaya tak ada usaha yang sia-sia dalam memupuk ilmu lewat tulisan. Meski lemah, coba bangkit meski sulit keras berusaha seperti pepatahnya bu Musiin “Musuh besar perubahan adalah diri sendiri. Apakah hal-hal hebat yang ada diri kita akan berlalu begitu saja tanpa bisa diambil oleh anak cucu kita. Keluarkan potensi hebat kita menjadi sebuah buku”. Sejatinya menulis adalah terapi penyembuhan dari hati yang terasa rapuh. Salam Literasi!

 

Resume : Ke-16

Maydearly89

Maesaroh M.Pd

Tema : Konsep buku fiksi

Narasumber : Musiin, M.Pd                                              

Lebak, 22 Mei 2021


Jumat, 07 Mei 2021

Belajar Tehnik Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan

 


“Dari hati jadi aksi, dari hati turun ke kaki.

Cita-cita jangan hanya disimpan didalam pikiran

Tapi harus diwujudkan dan diperjuangkan”

Merry Riana

 

Bismillahirahmanirrahim, dengan segala rasa syukur saya ucapkan kepada Allah S.WT, atas segala qadarullh-Nya yang  mempertemukan saya dengan  orang-orang hebat. Sebagaimana rasa syukur adalah rem untuk memperlambat ketinggian hati, dan titik tertinggi dalam menghambakan diri kepada sang Pencipta.

Rasa syukur semakin menengadah  setelah  tulisanku di apresiasi oleh Penerbit Mayor, Tulisan yang dibalut dengan penuh  keteguhan dan konsistensi, melahirkan  bahagia sebagai  bonusnya.

Sederet apresiasi itu mengajaku berlayar pada sebuah mimpi yang meninggi, mimpi untuk melahirkan tulisan yang membumi. Teruslah menulis karena menulis adalah  suatu proses aktualisasi diri yang bisa membuat orang melahirkan tindakan-tindakan produktif dan kreatif.

Tindakan kreatif dalam menulis adalah menumpahkan ide-ide baru dalam menciptakan makna tulisan yang mudah dimengerti pembaca. Terkadang, sebuah tulisan akan menimbulkan kekeliruan makna apabila tidak ditulis dengan teliti dan cermat.  Maka dari itu,  sebelum mempublikasikan tulisan, ada hal yang harus di perhatikan yaitu  melakukan “Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan”.

Seorang narasumber hebat bernama Susanto, S.Pd atau akrab disapa dengan sebutan Pak D Susanto akan memandu kita bagaimana tulisan bisa terpublikasi dengan baik tanpa ada kesalahan dalam menulis atau dikenal dengan istilah "Typo". Beliau merupakan seorang Guru Kelas SDN Mardiharjo, Kab. Musi Rawas, Prov. Sumatera Selatan, yang dilahirkan Gombong Kebumen, 29 Juni 1971. Seorang sarjana S1 PGSD ini mengantarkannya menjadi seorang editor pada komunitas pelatihan menulis asuhan Om Jay.

Dalam memulai kuliahnya beliau memperjelas makna dari profreading yang memiliki kesamaan makna dengan istilah 'editor'. Banyak sekali karya guru-guru hebat yang berhasil beliau edit sehingga naskah/tulisannya enak untuk dibaca. Diantara buku-buku yang beliau edit terdapat buku Antologi Menulis Gelombang 18. 

Hampir semua dari kami belum memahami apa itu Proofreading, dengan lugas Pak D Susanto mengatakan bahwa Proofreading adalah aktivitas memeriksa kesalahan dalam teks dengan cermat sebelum dipublikasikan atau dibagikan. Lantas kapan kita harus melakukan Proofreading? Proofreading dilakukan setelah kegiatan menulis selesai dilakukan. Hal ini sesuai dengan nasihat para pakar menulis, yakni: tulis saja jangan perdulikan teknis. Salah nggak papa mumpung ide masih mengalir. Jika sudah selesai, barulah kita lakukan editing.

Apabila Proofreading sama dengan editing/mengedit, lantas apa perbedaannya? 

Mengedit dan mengoreksi adalah langkah berbeda dalam proses merevisi teks. Pengeditan dapat melibatkan perubahan besar pada konten, struktur, dan bahasa, sedangkan proofreading hanya berfokus pada kesalahan kecil dan inkonsistensi. 

Beliau menggambarkan dengan jelas bagaimana Proofreading dilakukan. Proofreading dilakukan terhadap tulisan yang sudah bagus, uraian sesuai tema, struktur bahasanya bagus, kalimat yang digunakan tidak terlalu panjang. Sedangkan editing dilakukan terhadap tulisan yang masih "kacau" dari segi struktur, misalnya karena kalimatnya berupa kalimat majemuk yang terdiri dari banyak sekali kalimat tunggal.

Menurut "penerbitdeepublish" ada  beberap langkah dalam melakukan pengeditan dan proofreading.

1. Pengeditan Konten

2. Pengeditan Baris

3. Menyalin Pengeditan

4. Proofreading

Dalam melakukan pengeditan naskah sebelum pada tahap proofreading, beliau   melakukan revisi yang meliputi:

1. Merevisi draf awal teks, seringkali membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan atau menghapus seluruh bagian adalah langkah pertama.

2. Merevisi penggunaan bahasa untuk mengomunikasikan cerita, ide, atau argumen seefektif mungkin. Ini mungkin melibatkan perubahan kata, frasa dan kalimat serta penyusunan ulang paragraf untuk meningkatkan aliran teks. Adalah langkah kedua.

3. Memoles kalimat individual untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya. Salinan dari editor tidak mengubah konten teks, tetapi jika kalimat atau paragraf ambigu atau canggung, mereka dapat bekerja dengan penulis untuk memperbaikinya.. Ini adalah langkah ketiga.

4. Melakukan tahap Proofreading dengan cara:

    a. Cek ejaan. Ejaan ini merujuk ke KBBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit

    b. Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI

    c. Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI

    d. Perhatikan judul bab dan penomorannya

Beliau menuturkan bahwa melakukan proofreading sesungguhnya kita akan bertindak sebagai seorang “pembaca” dan menilai apakah karya tulis kita sudah bisa dimengerti atau justru berbelit-belit. Harapannya, setelah melewati tahapan proofreading, karya kita bisa lebih mudah dipahami pembaca.

Apabila kita melakukan kesalahan kecil yang tidak perlu misalnya typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata. Meskipun blog itu milik pribadi dan bebas, pembaca kita akan memperhatikan. Upayakan tidak ada kesalahan penulisan (typo) yang  akan membuat pembaca  tidak nyaman. untuk itu, kita harus Memperlakukan tulisan sebelum diterbitkan (dipublikasikan) di blog.

Ada berbagai kesalahan yang biasanya kita lakukan dalam menulis. Misalnya,  memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutinya. Cara mudah untuk memeriksanya  adalah menekan tombol CTRL bersamaan dengan tombol huruf F (CTRL+F). Lalu, ketikkan tanda koma. Maka akan muncul highlight teks dengan warna kuning.

Kesalahan kecil lainnya yang biasa dilakukan adalah penulisan di- sebagai awalan dan di sebagai kata depan. Pembaca akan “terganggu” jika kesalahan kecil ini ada dalam tulisan kita. Oleh karena itu perlu sedikit keterampilan untuk membedakan keduanya..

Yang wajib kita ketahui adalah Jika kata yang mengikuti di adalah verba atau kata kerja maka ditulis serangkai dan kata itu ada bentuk aktifnya yaitu jika diberi imbuhan me-. Aturan ejaan lainnya yang ada dalam PUEBI wajib kita pahami. Meskipun blog tidak mensyaratkan bahasa yang baku   tetapi minimal wajib tahu dan menerapkan aturan-aturan yang dicontohkan. 

Berikut beliau memberikan Contoh Kalimat yang memiliki lebih dari 20 kata karena dalam aturan YOAS SEO banyak kalimat  hanya berkisar 20 kata.

Contoh: Pada saat jam istirahat mengajar ada beberapa guru bercengkerama sambil minum teh yang disiapkan oleh petugas kantin yang biasa setiap hari menyajikan minuman bagi guru didalam ruang guru pada masing masing meja guru tersebut. (Kalimat ini terdiri dari 34 kata dan perlu disederhanakan)

Maka, kalimat diatas harus dirubah menjadi: Pada saat jam istirahat mengajar ada beberapa guru bercengkerama. Mereka bercengkerama sambil minum teh yang disiapkan oleh petugas kantin yang biasa setiap hari menyajikan minuman bagi guru di dalam ruang guru. (Kalimat kedua ini sebenanrnya juga masih bisa diperpendek dengan membuang frasa di dalam ruang guru).

Penjelasan yang begitu luarbiasa dan sarat ilmu. Setelah mendengar penjelasan beliau rasanya saya ingin kembali Flashback menuju tulisan-tulisan blog saya yang terdahulu yang sangat banyak sekali melalukan "Typo". Mulai dari hari ini semangat memperbaiki tulisan, semangat menulis sampai bisa dengan tanpa putus asa. Seperti pepatahnya Mario Teguh "Banyak orang mengatakan tidak bisa, padahal sesungguhnya tidak mau. Jika mau apapun bisa". Semangat memperbaiki kualitas diri, Salam Literasi!


Resume : Ke-15

Maydearly89

Maesaroh M.Pd

Tema : Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan

Narasumber : Bapak Susanto, S.Pd                                               

Lebak, 7 Mei 2021





 

Kamis, 06 Mei 2021

Program Menulis Buku Mayor Ekoji Akademi

 




“Ada tiga tahapan penting untuk mencapai kesuksesan yaitu;

Memiliki tujuan yang jelas,

 Menggunakan cara terbaik,

Mempunyai semangat juang”

Andrie Wongso

 

Siluet cahaya matahari terbungkus awan melambangkan siang yang tak begitu gentar. Ya, teduh ini harus menjadi semangat untuk terus menari kan jemari meski kadang tersentak di deretan huruf pada keyboard. Bimbang menuangkan apa namun harus ada yang kubangun untuk menciptakan riak semangat berlitersi tanpa henti, yaitu menulis semua ilmu dalam catatan maya. Tariklah magnet positif karena selama hidup kita berada dalam posisi belajar di Universitas kehidupan.

Belajar merupakan suatu keharusan karena belajar adalah sikap berani menantang segala kemustahilan. Dengan belajar,  ilmu yang tak dikuasai akan menjelma dalam hati manusia menjadi sebuah kekuatan. Seperti ketika jerihnya menggapai cita, manusia akan kehilangan ilusi. Namun, dengan belajar segala kekurangan akan membawanya pada proses pendewasaan. 

Belajar lah sepanjang hayat sampai merasakan setiap detik membutuhkan  ilmu. Tak ada yang mustahil dengan upaya yang serius karena setiap kalimat yang ditulis layak di susun menjai buku. Buku yang kelak di kenang banyak khalayak dan buku yang sukses di terbitkan sang penerbit mayor. Seperti pada episode kali ini  salah satu founder penerbit mayor akan mengajak kita belajar bagaimana  "Menulis Buku Mayor Ekoji Akademi". 

Materi kali ini akan disampaikan oleh seorang narasumber hebat bernama Richardus Eko Indrajit yang lahir di Jakarta24 Januari 1969 atau akrab disapa  Eko Indrajit yang juga merupakan seorang akademisi dan pakar teknologi informatika asal Indonesia. Selain dikenal sebagai pakar teknologi, beliau  merupakan seorang pendidik, narasumber berbagai seminar, lokakarya, dan penulis buku serta jurnal yang telah dipublikasikan di dalam maupun luar negeri. Kini, beliau  tercatat sebagai salah satu anggota Pengurus Besar PGRI dan menjadi Ketua PGRI Smart Learning Center and Character (PSLCC) yang berpusat di Gedung Guru Indonesia, PB PGRI, Jalan Tanah Abang III/24 Jakarta Pusat.

Sebagai penulis pemula, kami di hadapkan berbagai suguhan pengetahuan. Materi hari masih terasa asing ditelinga saya, sebuah materi yang menjabarkan sebuah program Ekoji Akademi. Lantas apa Program Ekoji Akademi itu? Berikut Paparan dari Prof. Eko Indrajit.

Beliau memulai materi dengan menyampaikan sebuah pemikiran yang sederhana namun sangat ngena. Sebuah Pemikiran  yang sangat mendasar bahwa setiap manusia dilahirkan dengan kemampuan menulis - sama seperti halnya kita diajarkan untuk bisa membaca. Tinggal masalah memupuk keinginan untuk mau menulis atau tidak.

Beliau melanjutakan paparannya dengan menyampaikan bahwa setiap orang memiliki kebingungan dalam menulis. Menurut nya, kita  bisa menulis apa saja yang kita mau. Dalam pelatihan menulis ini Oom Jay sudah mengajarkan cara ngeblog, Di sana kita bisa cerita mengenai kehidupan sehari-hari, pengalaman yang dialami, perasaan yang sedang berkecamuk dalam hati, serta  keinginan untuk melakukan sesuatu, dsb.

Dalam menulis temukan kemudahan dari sesuatu yang kita sukai dan bentuk lah motivasi apa yang membuat kita ingin menulis. Contoh kecil, kita memiliki  memotivasi dalam hal apa? Belajar? Olah raga? Bersenikebudayaan? setiap motivasi yang kita miliki haruslah langsung ditulis.Tidak perlu banyak berfikir. Sudah banyak sumber atau bahan yang bisa membantu kita sebagai referensi awal.

Beliau memaparkan bahwa buku pertamanya dulu sangat sederhana. Isinya adalah 50 kumpulan konsep yang beliau dapatkan dari 50 buku berbeda. Setiap konsep direpresentasikan dalam satu gambar. Dan setiap gambar beliau jelaskan dalam 4 halaman. Dan  ternyata bukunya  menjadi best seller. Sungguh diluar dugaan beliau.

Sederhana  tapi sangat ngena itulah sajian materi yang disampaikan Prof Eko. Kami sangat antusias menerima tawaran menulis buku bersama beliau. Seperti mimpi ditengah gemericik hujan yang membawa berlabuh ke dunia dongeng. Menulis bersama orang hebat apakah ini mimpi? Rasanya tak dapat diungkapkan. 

Dengan penuh ketegasan beliau menjelaskan bagaimana cara menulis buku dalam Program Ekoji Akademi diantaranya:

1. Langkah pertama adalah Subscribe Ekoji Channel, dan Browsing video-video yang ada di dalamnya. Pilihlah tema yang paling menarik perhatian kitaa

2. Langkah Kedua, setelah mendapatkan tema yang menarik anda, konsultasikan dengan bu Aam untuk memastikan BELUM ADA guru-guru yang menuliskan buku dengan tema atau judul serupa di masa lalu.

3. Langkah Ketiga, setelah memastikan tema tersebut, dengarkan kembali video beliau tersebut untuk mendapatkan butir-butir utama pembahasannya.

4. Langkah Keempat, buatlah DAFTAR ISI, dimana di dalamnya terdiri dari 6 bagian, masing-masing menceritakan mengenai: What, Why, Where, When, Who, dan How. Contohnya adalah jika kita tertarik dengan GAMIFICATION, maka daftar isinya terdiri dari 6 bagian, yaitu: (i) Apakah yang dimaksud dengan gamification (ii) Mengapa gamification penting dan dibutuhkan? (iii) Dimana konsep gamification dapat diterapkan? (iv) Kapan saat yang tepat untuk mengadopsi gamification (v) Siapa saja yang perlu terlibat dalam menerapkan gamification? (vi) Bagaimana mengembangkan materi pembelajaran berbasis gamification?

5. Apabila keempat langkah itu  bisa kita  lakukan dalam SEMINGGU, maka kita  adalah calon potensial untuk menerbitkan buku di Penerbit ANDI.

Secara tak langsung, kami para peserta sebagi penulis pemula sangat senang mengikuti ajakan beliau bergabung dalam Antologi bukunya angkatan ke 5 yang bertema "May In Love" nama yang mengagumkan karena senada dengan nama saya hehe. 

Semakin bersemangatnya saya ketika beliau mengatakan  "Selama proses, saya, pak Joko, dan mbak Dwinita dari Penerbit Andi akan menemani anda berproses via wa May-in-Love yang sedang dipersiapkan oleh Prof Aam. Pokoknya sampai bukunya jadi".

Disela-sela paparannya beliau mengajak kami berkeliling menuju google trends untuk menuliskan apakah judul yang kita buat masuk dalam kategori trendi atau tidak. Bagi saya ini benar-benar ilmu baru, walau sebetulnya pernah disampaikan oleh narasumber sebelumnya, namun kali ini langsung mempraktekan ilmu yang dijelaskan. Dan rasanya bahagia sekali karen saya  mendapat judul  trend yang diterima oleh google tends

Di Penghujung waktu, beliau menutup kuliah hari ini beliau memberikan closing statement,

"Nenek Moyang mengatakan; Ala bisa karena biasa, tak kenal maka tak sayang. Kalau kita berfikir kita tidak bisa, maka kita tidak akan pernah bisa. Namun, kalau kita berfikir, dengan kemauan dan kerja keras kita pasti bisa.-maka anda akan biasa".

Sebuah pertemuan menarik, yang disajikan secara diskusi langsung benar-benar menggugah semangat saya disiang ini. Begitu jauh namun terasa dekat seperti sound track nya film ikatan cinta "Jauh dimata tapi dekat di do'a" begitulah kelas kami disiang ini. Rasanya beruntung sekali hari ini tak hanya mendapat sejuta ilmu tapi pula peluang untuk maju. Semangat untuk berliterasi semakin tegak, ingin rasanya memberikan nama pada dunia bahwa aku ada didunia lewat tulisanku. Seperti pepatahnya Lenang Manggala bahwa "Cara terbaik untuk meningkatkan kualitas karakter, kompetensidan kesejahteraan hidup seseorang, adalah dengan menanamkan budaya literasi(membaca-berfikir-menulis-berkreasi)". Salam Literasi!

Resume : Ke-14

Maesaroh M.Pd

Tema : Program Menulis Buku Mayor Ekoji Akademi

Narasumber : Prof. R Eko Indrajit

Lebak, 6 Mei 2021

Kata Pengantar Buku Tarian Aksara Penuh Makna

Dahulu aku sering bertanya sendiri; kalau puisi itu berwujud, akan seperti apakah dia? Matahari? Bulan? Bintang? Gunung? Laut? Bertahun lalu...