“Motivasi seperti makanan bergizi! Dengan lauk
disiplin, dikunyah dengan kerja keras dan keuletan serta disantap tiap hari
dengan porsi yang tepat, maka mental akan menjadi sehat dan berkualitas”
Andri Wongso
Kutipan kalimat diatas seperti membuka jendela semangat di tengah
kelemahan fisik yang sedang di terpa sakit. Bertumpuk untaian do’a yang di lantunkan oleh para sahabat dan senior
di grup menulis gel.18 ini, benar-benar
membangun motivasi saya agar saya seperti bunga ‘Dandelion’. Bunga yang paling
kuat. Dia tetap bisa tumbuh di antara rerumputan liar, dan di celah batu. Meski
‘Dandelion’ terlihat rapuh, tapi begitu kuat, begitu indah, dan begitu berani.
Pertemuan
kali ini sedikit mengusik beranda rindu. Betapa tidak, setelah hampir dua
minggu aktivitas menulis di liburkan, seperti tertinggal deret ilmu yang
biasanya di reguk sepertiga kali dalam seminggu. Selama beberapa pertemuan off hati dan pikiran benar-benar di jemput
rasa malas. Dan hari ini adalah moment mengaktifkan kembali semangat
menulis.
Meskipun masih
di temani kepala yang sedang pusing dan tangan sedikit bergetar. Namun,
semangat ini harus di perjuangkan karena saya ingin menjadi seperti Om Jay, meski sakit tetapi jiwa penulisnya tak pernah padam.
Seorang perempuan piawai yang memiliki ‘good track record’
dengan menerbitkan buku yang kemudian di pajang di ‘Gramedia’, beliau adalah Musiin,
M.Pd seorang guru dari Kediri. Buku yang berjudul ‘Literasi Nusantara’ sukses
membawanya pada pencapaian yang baik. Berkat kolaborasinya dengan Prof. Eokoji,
kini beliau berhasil melejitkan 5 macam buku. Hebat sekali bukan? Lebih hebat
lagi beliau mengajak kita mengenali ‘Konsep Buku Non Fiksi’.
Dalam paparannya
beliau menyebutkan bahwa seorang penulis harus memupuk kecintaannya dalam
menulis. seorang penulis juga harus memiliki niat yang mendasar agar menjadi
alasan yang kuat untuk menulis. Menurutnya, ada 3 hal yang mendasari beliau
untuk mejadi penulis:
- Ingin mewariskan ilmu dengan buku
- Ingin memiliki buku solo yang terpajang di toko buku online
maupun offline
- Ingin mengembangka profesi sebagai guru
Dengan nada
lugas beliau memparkan bahwa dalam menulis itu harus memiliki motivasi karena menulis
tidak semudah berbicara, semudah bergosip . Justru tantangannya ada karena
sulit. Perjuangan menjadi penulis dengan mengikuti kelas menulis, membuat resume,
menghasilkan buku, maka akan lahir CINTA MENULIS.
Selanjutnya,
beliau menguatkan bahwa keinginan kuat dalam
ternyata mengantarkan ke hukum tarik menarik di alam semesta ini. Hukum
Tarik-Menarik dalam rahasia alam ini mengatakan bahwa kemiripan menarik
kemiripan.
Dalam pertemuan
ke 16 ini, beliau memaparkan materi tentang penulisan buku non fiksi yang memiliki 3 pola
diantaranya:
- PolaHierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke
sulit atau dari sederhana ke rumit) contoh;buku pelajaran
- Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses). Contoh;
buku panduan
- Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per
butir. Pola ini diterapkan pada
buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab
setara)
Menurutnya terdapat
empat tahapan dalam menulis
Tahap pertama
disebut dengan pratulis diantarnya:
- Menentukan tema
- Menemukan ide
- Merencanakan jenis tulisan
- Mengumpulkan bahan tulisan
- Bertukar pikiran
- Menyusun daftar
- Meriset
- Membuat Mind Mapping
- Menyusun kerangka
Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku
nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll. Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik,
penulis bisa mendapatkan dari pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, berita
di media massa, Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram, Imajinasi, mengamati
lingkungan, perenungan dan membaca buku.
Tahap kedua adalah
menulis draft
1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana
ide dituliskan
Tahap ketiga
adalah merevisi draft
- Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian
- Memeriksa gambaran besar dari naskah.
Tahap keempat
adalah Menyunting Naskah (KBBI dan PUEBI)
- Melihat kembali Ejaan
- Memperhatikan tata bahasa
- Menganalisis diksi yang digunakan
- Menganalisis daftar dan fakta
- Menganalisi legalitas dan norma
Beliau kembali
menuturkan materinya dengan mengatakan bahwa sebenarnya dalam menulis tidak semudah
yang di bayangkan. Selalu ada hambatan-hambatan yang di temukan ketika menulis berupa: Hambatan waktu, kreativitas,
teknis, tujuan, serta hambatan psikologis. Namun jika kita terus berusaha
hambatan itu pasti mennemukan solusinya.
Berikut adalah
tips cara mengatasi hambatan dalam menulis menurut bu Iin;
- Banyak membaca
- Mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau
terkait dengan nara sumber.
- Disiplin menulis setiap hari.
- Pergi ke pasar dan memasak. Ini menjadi mood booster untuk menulis
lagi (kebetulan hobinya adalah memasak)
Mengupas
resume selambat ini, seperti tabu bagi saya. Tak se-energic ketika menulis sambil
menyimak. Namun, dengan penuh keyakinan saya percaya tak ada usaha yang sia-sia
dalam memupuk ilmu lewat tulisan. Meski lemah, coba bangkit meski sulit keras
berusaha seperti pepatahnya bu Musiin “Musuh besar perubahan adalah
diri sendiri. Apakah hal-hal hebat yang ada diri kita akan berlalu begitu saja
tanpa bisa diambil oleh anak cucu kita. Keluarkan potensi hebat kita menjadi
sebuah buku”. Sejatinya menulis adalah terapi penyembuhan dari hati yang
terasa rapuh. Salam Literasi!
Resume : Ke-16
Maydearly89
Maesaroh M.Pd
Tema : Konsep buku fiksi
Narasumber : Musiin, M.Pd
Lebak, 22 Mei
2021
Mantap bu.may...meski dalam keadaan sakit...ttp semangat menulis..kalo saya anak yg lagi sakit ...masih belum sempat buat resume...hehe...dan tulisanny bu may yg selalu keren......selalu di tunggu...gws ya bu may....๐
BalasHapusterimakasih do'anya bu Weni, Syafakillah buat putra bu Weni ya. Aamiin,
BalasHapusHebat bu, penuh semangat. Semoga lekas pulih, sehat, sehat, sehaatt .... ๐ค๐ค
BalasHapusTulisannya enak dibaca, puitis ๐๐
Terimakasih bu Anita, semoga ibu selalu di sehatkan, dan di berikan kemurahan rezeki. Aamiin
HapusMntab artikelnya. Semoga cepat pulih kembali sehingga tetap bisa berkarya dan berprestasi. Lanjutkan !!!
BalasHapusTerimakasih pak Nana. Sudah singgah di blog saya๐๐ผ
HapusLuar biasa bu May. Meski kondisi msh blm fit tp kegiatan menulis tetap jln. Semoga lekas sembuh ya.Saya malah msh tertatih-tatih nih.
BalasHapusTerimakasih motivasinya bu soleh, semoga ibu bisa menyelesaikan resume ibu๐
HapusParagraf pembukanya sangat menyentuh sekali, bu May.
BalasHapusSeperti biasa, tulisannya sangat saya tunggu. Penggalan2 katanya sangat menarik.
Meskipun Masih sakit semangat menulisnya luar biasa. Cepat sehat Dan bugar kembali, bu May.
Terimakasih doa nya bunda okmi. Sehat2 juga buat bunda Omki❤️❤️
HapusBelajar ke para senior...
BalasHapus