Rabu, 21 April 2021

Buku adalah Mahkota Penulis

 


Buku adalah Mahjkota Seorang Penulis.  Laiknya seorang Raja , beliau diakui sebagai Penguasa karena mengenakan Mahkota di dikepalanya. Mahkota itulah bentuk pengakuan resmi dari rakayatnya.  Analog dengan Seorang penulis tanpa memiliki buku maka belum bisa dikatakan sebagai seorang  penulis sejati”

Thamrin Dahlan

Alhamdulillah adalah pautan kata sebagai bentuk rasa syukur terhadap sang pencipta atas segala rahmat-Nya. Bersyukur karena masih di pertemukan dengan moment spesial dimana seorang wanita dapat tegak berdikari mengembangkan telantanya menjadi wanita sejati dalam balutan emansipasi. Adalah Raden Ajeng Kartini yang menjadikan seorang wanita begitu berharga atas talentanya pula membuat dunia terbuka bahwa wanita adalah insan mulia yang melahirkan generasi luarbiasa, jika matahari bisa berkata bahkan ia akan bersaksi bahwa Kartini ibarat hujan yang diciptakan Tuhan untuk keteduhan, meneduh dari embargo  keberingasan yang menganggap wanita tanpa daya tanpa karya.  Selamat hari Kartini, mari kita  jadikan RA Kartini sebagai inspirasi untuk membangun budaya literasi. 

Seperti petuahnya RA Kartini yang begitu populer “Habis Gelap Terbitlah Terang”  mengiringi narasi dalam pelatihan siang ini, bahwa setelah resume terbitlah buku hehe. Sesuai dengan pembahasan yang akan disampaikan  oleh Bapak Thamrin Dahlan bahwa “Buku adalah Mahkota penulis, Buku adalah Muara Tulisan” maka menulislah untuk menciptakan sejarah kehidupan.

Meski dibersamai matahari yang terik disiang ini, namun ada kebanggaan dalam hati karena dapat bertemu secara virtual  dengan Bapak Thamrin Dahlan, sosok yang begitu familiar dikalangan penulis. Beliau memiliki sebuah Yayasan Penerbit Pusaka Thamrin (YPTD) Lahir di Tempino Jambi 7 Juli 1952 dan merupakan Purnawirawan Polri yang terakhir bertugas sebagai Direktur Pasca Rehabilitasi BNN Pangkat Kombes Pol. Hebat sekali bukan? Begitu banyak sumbangsih yang beliau berikan kepada negara, selain sebagai pemilik YPTD beliau pun adalah seorang penulis yang sudah melahirkan 37 judul buku. Tak hanya itu beliau juga seorang blogger pada kompasiana https://www.kompasiana.com/thamrindahlan boleh cek blog nya hehe.

Dalam kuliah hari ini beliau membuka materi dengan Ppt yang didalam nya terdapat banyak rangkaian kata yang begitu indah. Beliau meyakinkan bahwa setiap orang bisa menulis karena menulis sesungguhnya pekerjaan memindahkan apa yang diucapkan kedalam peralatan tulis menulis. Tulisan tulisan itu ibarat air mengalir. Tetes demi tetes bergabung menjadi satu, mangalir jauh mencari tempat terendah akhirnya bermuara di lautan. Itulah Buku. Sejatinya buku adalah kumpulan tulisan nan terserak. Selaiknya karya gemilang, olah pikir perlu diselamatkan menjadi kitab. Luarbiasa sekali kalimat ini semakin memotivasi saya untuk terus menulis.

Namun, seperti apa kita harus menulis? Menulis itu memiliki karakteristik masing-masing seperti kategori penulisan artikel.  Berikut adalah Kategori Artikel / Tulisan

1.       Artikel berbentuk Deskriptif. Yaitu artikel yang hanya sebatas menggambarkan atau melaporkan (to describe) Azas 5 W 1 H / tidak memecahkan masalah Reportase/liputan/laporan.

2.       Artikel berbentuk Eksplanatif  adalah artikel yang menjelaskan, menerangkan dan mengupas permasalahan secara mendalam/ilmiah. Objektif dan bertanggung jawab ü Karya Ilmiah : Skripsi/Tesis/Disertasi/jurnal ü Opini : Ipoleksosbudhankam.

3.       Artikel berbentuk Fiksi adalah Kebebasan menuangkan inspirasi dunia maya sebagai bagian tak terpisahkan dari seni Puisi, Novel, Cerbung, Cerpen, Pantun.

Nah, setelah kita mengetahui macam-macam artikel, ternyata yang belum kita ketahui adalah metode menuliskannya. Disini beliau memberikan Tips metode menulis sekali duduk langsung jadi. Mau tau apa saya? Check it out;

 

Ø  Upayakan tidak meniggalkan tulisan

Ø   Hiraukan kesalahan ketik

Ø   Ketika blank. Tinggalkan paragraf, masuk ke paragraf baru

Ø   Baca berulang ulang pada proses editing

Ø   Sebagai pemula cukup 5 Paragraf

Ø   Bersegera Posting tulisan di media sosial

 

Selain metode dalam menulis, kita juga harus mengetahui bahwa menulis itu memiliki aturan yang mudah diterapkan agar tulisan kita menarik pembaca diantaranya:

 

Menulis Pendek Pendek

Ø  Menulis pendek pendek, upayakan maksimal 9 kata dalam satu kalimat

Ø  Bahasa bicara /seperti bertutur kata

Ø  Mudah dimengerti / pahami

Ø  Runtut tidak menjelimet

 3 Rahasia Menulis menurut Beliau

1. Setiap tulisan memiliki roh. Roh dalam artian tulisan itu hidup dengan syarat karya ketik di syiarkan ke media sosial. Tulisan anda dibaca apalagi  diberi komentar (terlepas tanggapan baik atau mencemooh) maka anda sudah berhasil menjadi penulis non buku harian.   Tahu sendirilah zaman dahulu kala anak mansuia acap menulis di album kenangan. buku harian itu dia nikmati sendiri, ketika membaca, tertawa, menangis, menyesal dalam seribu satu kenangan. Zaman itu telah lewat kini saatnya kuatkan niat berbagi denghan hatrapan bermanfaat dan penulis mendulang pahala melalui pekerjaan menuliss. Yes tulisan memiliki Roh, jangan ragu share ke Faecbook, whats app, dan media lainnya sehingga anda dikenal sampai satu saat menjadi terkenal.

 2.  Buya Hamka meninggalkan pesan bermakna Biarlah tulisan mu itu membela dirinya sendiri, biarlah bukumu itu mengikuti takdirnya. Beliau (Bapak Thamrin Dahlan) membuka rahasia tersebut ketika buku Bukan Orang Terkenal entah bagimana jalannya sampai di Bapak Prabowo.  Singkat cerita Beliau mendapat kehormatan menjadi Penulis Resmi Partai Gerindra selama masa kampanye 2014.  Terbitlah buku Prabowo Presidenku.  Best seller sampai di bajak.

 3.  Profesi jurnalis atau katakanlah seorang wartawan amatir mendapat kesempatan dijamu makan siang di Istana Merdeka. Tak terduga bahkan tidak terpikirkan mimpipun tidak bisa berpidato di hadapan Presiden Jokowi.  Bukankah anugerah ini merupakan kebanggaan rakyat. Bersebab menulis mampu menembus batas birokrasi dan bisa bertemu dengan tokoh nasional.

Belaiu pun memaparkan bahwa setiap orang bisa menulis. Tanpa kita sadari setiap orang sebenarnya sudah pasti memiliki buku. Buku dalam artian tercantum namanya di sampul  / cover depan buku. Paling tidak dia pernah sekolah di tingkat paling rendah sekolah dasar. Itulah buku catatan tentang prestasi diri si murid,  hanya saja buku dituliskan oleh Bapak Ibu Guru yang baik hati dalam bentuk raport.  Menginjak pendidikan menengah  SMP, SMA, SMK para pelajar dan siswa  sudah di wajibkan menyusun karya tulis walaupun terkadang berupa kerja kelompok namun makalah itu dijilid jadilah buku. 

Ketika di Perguruan Tinggi, kualitas buku seorang sarjana itu memiliki harkat terhormat.  Bersebab buku yang dinamai Skripsi, Tesis dan Disertasi diterbitkan setelah melalui proses panjang penelitian, pembimbingan dan kemudian di uji hadapan Sidang Majelis Kehormatan Para Guru Besar Universitas.

Jadi, bagi para penulis pemula jangan ragu untuk menulis dan menerbitkn buku karena Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) ber komitmen membantu para penulis menerbitkan Buku Perdana ber ISBN tanpa biaya. Prosedur sangat sederhana dalam waktu 14 hari buku Terbit. Wah luarbiasa sekali ya, saya jadi semakin semangat menulis.

 Perlu kita ketahui bahwa ada 3 program dalam menerbitkan buku di YPDT  

Pertama, Penulis telah memiliki Naskah Buku. Kedua, Penulis aktif posting tulisan di website YPTD terbitkanbukugratis.id setelah terkumpul 40 artikel maka akan buku akan diterbitkan. Ketiga,  YPTD menerbitkan buku ontologi berupa kumpulan tulisan yang di posting dalam 1 bulan. Wah Keren sekaliii. Semangat semakin berkecamuk ingin rasanya memiliki mahkota, meski tak mungkin memiliki mahkota sang ratu minimalnya memiliki mahkota buku. Hati jadi tergerak ayoo buruan gabung di YPDT hehe. Salam Literasi!

Waktu berangkat begitu singkat namun materi yang beliau berikan begitu melekat  jangan ragu lekatkan semua memoar dalam tulisan agar bertumpuk menjadi sebuah karya  selaiknya karya gemilang, olah pikir perlu diselamatkan menjadi kitab, Salam Literasi!

 

 

Salam Pena Milenial!

Maydearly89

Resume : Ke-8

Maesaroh M.Pd

Tema : Buku adalah mahkota penulis 

Narasumber : Thamrin Dahlan SKM, M.Si

Lebak, 21 April 2021

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

12 komentar:

  1. Buku adalah mahkota seorang penulis. Oleh karena itu raihlah mahkota itu dengan belajar menulis setiap hari dan belajar pada pakarnya.

    BalasHapus
  2. Terimakasih Om Jay, selalu mampir ke blog saya🙏🏼🙏🏼

    BalasHapus
  3. Semangat terus buat kita ya bu may😁🤭🤭 semoga saya tertular semangatnya sama guru muda seperti bu may💪💪💪

    BalasHapus
  4. Aamiin, saya kadang iri sama senior yang semangat nya tak luntur dimakan usia. Semangat guruku, selalu menginspirasi.

    BalasHapus
  5. Ayo Bunda May semangat ya, jangan kendor👍👍🌹

    BalasHapus
  6. openingny cetaaar nih bu may..mantap.. semangat terus ya untuk kita semua..semoga bisa meraih mahkota itu....😊💪💪

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin, terimakasih sobat pena yang selalu komen dan mampir😍😍

      Hapus
  7. Mantap jaya tulisannya. Semangat slalu...

    BalasHapus
  8. mantap bu, lengkap, rapi, kereenn

    BalasHapus

Kata Pengantar Buku Tarian Aksara Penuh Makna

Dahulu aku sering bertanya sendiri; kalau puisi itu berwujud, akan seperti apakah dia? Matahari? Bulan? Bintang? Gunung? Laut? Bertahun lalu...