“Jagalah
semua hal dan memori dalam tulisan, bagikan pada mereka yang bersemangat membangun
jembatan untuk masa depan yang istimewa”
Seperti
istimewanya kutipan diatas, hari ke-7 Ramadhan ini begitu istimewa karena
bertepatan dengan hari Senin, hari
dimana Nabi Muhammad di lahirkan dan
hari dimana Baginda diangkat menjadi Rasul. Menariknya lagi kali ini adalah
pertemuan ke-7 dalam pelatihan menulis. Mudah-mudahan
dalam pertemuan ini membuahkan kebermanfaatan ilmu yang diikatkan dalam tulisan
yang nantinya bisa digubah menjadi karya berupa buku. Meski masih dalam impian
dan baru sebatas keinginan namun melejitkan buku bukanlah hal yang sulit,
seperti pada materi hari ini yang akan dibawakan oleh bapak Raimundus Brian Prasetyawan bahwa “Menerbitkan
Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie” . Jadi, mari menulis karena ketika
sebuah karya selesai ditulis, maka karya itu akan membawa kita pada kehidupan seribu
tahun. Meski manusia akan renta dibalut
usia tapi karyanya akan tegak bertanding dengan kehebatan zaman.
Raimundus Brian
Prasetyawan, S.Pd adalah seorang guru SD di Jakarta. Lahir di Jakarta,
30 Juni 1992. Kini tinggal di Bekasi dan
merupakan seorang blogger hebat yang pernah memuat blog pertamanya
(www.praszetyawan.com). dalam buku
berjudul "Majors For The Future" pada tahun 2009, wah kereen ya waktu
itu saya masih jadi siswa, beliau sudah jadi blogger. Berkaca dari pengalaman
beliau yang juga merupakan alumni pelatihan menulis musim ke-4, maka kita
jangan ragu untuk menerbitkan sebuah buku, karena dimasa sekarang ini
menerbitkan buku jauh lebih mudah tanpa harus menyetorkan naskah ke penerbit
mayor. Kita dapat melejitkan buku solo solusinya adalah Penerbit Indie.
Terkadang beberapa hal
menjadi hambatan dalam meluncurkan buku di penerbit seperti tahap seleksi naskah menjadi tantangan
untuk bisa menembus penerbit mayor. Penulis harus berjuang hingga bisa diterima
oleh suatu penerbit mayor. Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya
sangat lama. Untuk itu Penerbit Indie ini benar-benar menjadi jawaban atas
segala tantangan tersebut. Seperti beliau yang sudah meluncurkan ketiga buku solonya
pada penerbit Indie. Hanya saja, ketika kita berniat menerbitkan buku di
penerbit Indie kita harus siap dengan segala tanggungjawab berupa administrasi
yang harus kita keluarkan dengan merogoh kantong sendiri.
Berawal dari kelimpungan
nya dalam menerbitkn buku, seperti tidak memiliki mentor yang membimbing dan tidak tahu harus masuk di komunitas apa serta tidak punya banyak referensi tentang dunia
penerbitan akhirnya tanpa sengaja beliau
menemukan hashtag di Instagram tentang penerbit Indie. Beliau pun menjadi terbuka bahwa menerbitkan buku sekarang lebih
mudah dengan banyak pilihan penerbit indie. Akhirnya beliau bersemangat
menyelesaikan naskah nya. Naskah tutorial blognya di rombak untuk dibuat
menjadi buku panduan blog khusus guru. Karena buku tutorial blog secara umum
sudah banyak. Tapi buku blog yang khusus untuk guru belum banyak. Salahsatu buku
yang berhasil di luncurkan adalah buku Blog Untuk Guru Era 4.0.
Atas
kerja kerasnya meluncurkan buku, pak Brian ini menjadi ketagihan dalam menerbitkan
buku hingga akhirnya beliau pun menjadi salahsatu yang bisa menjawab ke-haluanku
dalam menerbitkan buku. Masih halu pemirsaa hehe. Beliau memiliki rekan
pada penerbit Gemala yang dapat menghubungkan dan membantu mengirim naskah kita
pada penerbit Gemala. Nah, jika kita hendak menerbitkan buku di Gemala, ada
beberapa ketentuan yang perlu kita perhatikan seperti:
Pertama,
kita bisa meminta PDF master tapi dalam
PDF itu akan ada watermarknya. Sehingga
jika ingin cetak ulang, harus di penerbit gemala.
Kedua, Jika ingin Cetak ulang, Minimal 10 buku.
Ketiga, Jangan
memberi target kapan harus selesai. Karena naskah harus mengantri untuk diproses.
Minimal prosesnya 1 bulan sejak biaya penerbitan di transfer
Keempat
,
maksimal 130 hal A5. Lebih dari itu ada biaya tambahan per halaman.
Yang
paling penting adalah sertakan dalam naskah:
Ø cover
( judul buku dan nama penulis saja),
Ø kata
pengantar,
Ø daftar
isi (tanpa nomor halaman),
Ø profil
penulis
Ø sinopsis
Ada beberapa tips dalam mengedit naskah
1. Penulisan
kata jangan disingkat-singkat (yg, tdk, blm)
2. Jangan sampai ada tulisan yang salah
ketik (Typo)
3. Satu Paragraf jangan berisi terlalu
banyak kalimat
4. Mulailah membiasakan membuat kalimat
yang pendek-pendek. Kalimat panjang cenderung akan membingungkan.
5. Setiap bab baru selalu dimulai di
halaman baru. Jangan digabung dengan bab sebelumnya.
Demikian lah sejumput ilmu
yang bisa dipetik di hari ini, pertemuan ini begitu menggugah
selera saya untuk menerbitkan buku. Pelan tapi pasti yakin dan harus bisa seperti pepatahnya Bang Pramoedya Ananta "Orang boleh pandai selangit, tapi selama ia tak menulis ia akan hilang dalam masyarakat dan dari sejarah". Salam Literasi!
Salam Pena
Milenial!
Maydearly89
Resume : Ke-7
Maesaroh M.Pd
Tema :Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie
Narasumber : Raimundus Brian Prasetyawan S.Pd
Lebak, 19 April 2021
Super kilat👍
BalasHapusResume yang selalu ditunggu-tunggu untuk dibaca. Mantul bu, May.
BalasHapusTerimakasih bu okmi sellu bersedia membaca tulisan saya🙏🏼😍
HapusKereeeen...so fast....gak.terkejar bu may ini mah...hehe... mantul....👍💪
BalasHapusBagus sekali mbak resumenya. Mbak memang ahkinya bikin resemu. Selalu terdepan
BalasHapusTerimaksih bu Dewi sudah mampir ke blog saya😍🙏🏼🙏🏼
HapusSemoga kelak menjelma menjadi buku dari hasil resumenya
BalasHapusAamiin, terimakasih Om Jay🙏🏼
HapusSuper sekali bu...mantap👍🏻
BalasHapusTerimakasih bunda selalu mampir😍🙏🏼
HapusSuper... 👍👍🌹🌹
BalasHapusTerimakasih jempol nya bu😍😍
HapusSelalu terdepan, kereennn 👍👍
BalasHapusTerimakasih bu Anita selalu mampir ke blog saya 😍
HapusSuper cepat... mantep tulisannya
BalasHapusTerimakasih bu Hifada, selalu mampir😍
Hapus