“Gunakan
waktu Anda untuk meningkatkan diri Anda
dengan
tulisan orang lain sehingga Anda akan dengan mudah
menemukan
apa yang telah diusahakan orang lain”
Socrates
Hari hari melesat cepat pagi menghilang dan siang
beranjak seperti busur dan anak panah yang menuju pusaran waktu. Dan waktu pun
melesat tanpa terasa karena di bait dengan tulisan. Menulislah karena tulisan adalah
perpanjangan jiwa dan raga yang mampu melukiskan segala nuansa kehidupan dan realitas kebenaran yang akan menjadi properti hidup.
Karena Tuhan menyimpan
takdir untuk kejutan, maka memanjati hari dengan tulisan kebaikan adalah sebuah
keberanian. Dan menulislah untuk mendekap memori yang kelak terbingkai menjadi buku,
karena buku itu adalah sihir portabel yang unik dan mungkin satu-satunya sihir
sejati yang tidak langsung melepaskan semua rahasianya. Seperti rahasia
suksesnya sang “Penerbit Mayor”.
Tulisan yang akan saya
narasikan dalam pertemuan ini adalah tentang seorang Joko Irawan Mumpuni, Direktur
Penerbit ANDI, Ketua I, IKAPI DIY , Penulis buku,
bersertifikat BNSP dan merupakan Assesor BNSP.
Dengan semangatnya yang membangunkan rasa kantuku, beliau membuka
materi dengan tema menulis buku yang diterima penerbit. Sebagai kalimat pembuka
beliau menuturkan bahwa sebuah keberhasilan bisa disematkan untuk
seorang penulis, apabila karyanya dapat menembus penerbit mayor. Dibawah ini
adalah sketsa gambaran bagaimana buku bisa memenuhi pasar lokal maupun
nasional.
Dari paparannya beliau
menyebutkan bahwa dalam menerbitkan
buku, penulis harus memiliki indikator atau target pasar dalam memasarkan buku.
Indikator pertama
jenis buku yang bisa bersifat Bupel
(buku pelajaran). Buku pelajaran biasanya lebih memenuhi rak buku di pasar karena
buku pelajaran lebih bersifat continue dan sesuai kebutuhan kurikulum.
Indikator kedua,
jenis buku Perti (buku perguruan tinggi). Salahsatu buku yang berhasil
diterbitkan oleh Penenrbit Andi adalah buku FROM A STAR UP TO UNICORN, buku
ini berhasil diterbitkan dengan moda bekerjasama dengan kampus.
Indikator ketiga,
adalah menulis jenis buku fiksi dan non fiksi.
Beliau pun kembali
menuturkan bahwa kesusksesan dalam menerbitkan buku bergantung budaya litersasi
masyarakat itu sendiri. Berbagai hal menjadi kendala dalam pertumbuhan budaya
literasi yang juga menghambat pertumbuhan industri penerbit diantarannya:
· 1. Minat baca
Budaya
baca yang kurang, kurang nya bahan bacaan, serta kualitas bacaan
· 2. Minat tulis
Budaya
tulis, tidak tahu prosedur menulis dan penerbit, serta anggapan yang salah
tentang dunia penulis dan penerbit
· 3. Apresiasi hak cipta
Pembajakan
masih digandrugi dalam budaya menulis di Indonesia, duplikasi non legal ikut
serta dalam apresiasi hak cipta, serta perangkat hukum belum menjadi tolak ukur
yang kuat.
Dari poin-poin diatas
beliau meuturkan bahwa kita harus menyadari posisi kita dalam menulis. Berikut adalah
deskripsi terkait dengan tulis-menulis. Berkaca dari deskripsi dibawah ini maka
saya ingin bulatkan tekad bahwa saya siap menulis “I can do it” and” I will
do it”
Dengan paparan yang
enerjik beliau berkata bahwa tak ada yang sulit dalam menulis, setiap orang terbiasa
dalam menulis. Menulis dalam WA, atau menulis dalam media sosial lainnya. Menulislah
karena penerbit siap membantu.
Langkah mudah menerbitkan
buku ke Penerbit Mayor
Ø Pertama, penulis
mengirimkan naskah ke Penerbit yang kemudian akan di berikan penilaian. Penilaian
ini meliputi apakah tulisan ini akan mendatangkan keuntungan? Jika iya maka dinyatakan
lolos seleksi. Secara kelimuan, naskah yang bagus mendapat bobot 30%.
Ø kedua, setelah naskah diterima, penerbit akan menyurati penulis untuk menerbitkan naskah
disertai surat perjanjian
Ø ketiga, penulis mengirim ulang naskah secara utuh dalam bentuk soft copy.
Ø Keempat, penulis akan melakukan editing dan melakukan setting terhadap naskah yang dikirman
penulis. Dalam melakukan editorial penerbit akan memberikan bobot 10%
Ø kelima, penerbit akan membuat cover, mencetak masiv dan mengedarkan ke seluruh toko buku Indonesia.
Disini penerbit menentukan peluang potensi pasar dengan bobot plus minus
50-100%
Ø keenam, setelah naskah penulis dapat diterbitkn oleh penerbit, maka reputasi penulis akan
mencapai bobot 10-100%
Banyak hal yang
didapatkan dari keuntungan menulis buku, seperti peningkatan finansial,
peningkatan karir, kepuasan batin, serta reputasi. Dibawah ini merupakan kuadran gambaran
bagaimana tulisan itu bisa diterima oleh Penerbit.
Poin penting dalam
menerbitkan buku adalah dengan tema populer dari penulis populer. Apabila
seorag penulis pemula ingin menerbitkan buku, maka pilihlah naskah yang tema nya
populer meski penulisnya tidak populer. Naskah yang ditolak oleh penerbit adalah naskah yang tema
nya tidak populer dan penulis tak poluler. Lantas, apa tema populer itu? Beliau
menyebutkan bahwa tema populer adalah tema yang trendi/masa kini. Penulis
bisa menggunkan google trend untuk mengetahui apakah naskah yang kita tulis termasuk kategori populer atau tidak.
Beliau pula menuturkan
bahwa untuk pemula menulislah naskah yang marketnya sempit tapi life scale
nya panjang seperti menulis ilmu-ilmu pengetahuan. Yang disukai penerbit
adalah market lebar life scale nya panjang seperti kamus, ensiclopedia dll. Untuk
penulis pemula tulislah naskah yang marketnya lebar meski life scale nya pendek
seperti buku tentang tehnologi.
Dengan
lugas beliau kembali memaparkan bahwa seorang penulis memiliki pengaruh prosduktivitas
dan kualitas. Beliau mengemukakan bahwa yang paling disukai penerbit adalah
penulis yang idealis dan industrialis. Gambarannya seperti dibawah ini.
Diakhir paparannya beliau
menyimpulkan bahwa seorang penulis harus berfikir idealis(menulis tidak
begitu memperhatikan kebutuhan pasar, tidak begitu suka dengan campur tangan
pihak lain, imbalan finansial tidak begitu dipentingkan), penulis juga harus berfikir
industrialis dan yang paling utama
dan di sukai penerbit adalah penulis harus berfikir idealis-industrialis
(tetap memeperhatikan kebutuhan pasar namun tetap berani ambil sikap yang
berbeda dengan kebanyakan penulis lain, meskipun terbuka terhadap masukan orang
lain, tetap mempunyai pemikiran yang kokoh, imbalan fiinansial memang penting,
namun tetap mempertahankan kualitas, serta keseimbangan antara kesempurnaan karya
dan prduktivitas).
di menit terakhir beliau berujar "jika ada 5 ekor burung hinggap di dahan, 3 diantaranya ingin terbang berapakah ekor burung yang masih hinggap di pohon? jawabannya adalah 5 karena yang 3 itu baru ingin, belum terbang beneran. Analoginya berapa yang akan menjadi penulis? jawabannya adalah yang sudah menulis, bukan hanya ingin menulis".
Setiap pertemuan itu
sudah menjadi Qadarullah. Ada rasa bangga mengenal sosok penerbit yang begitu
luarbiasa hebatnya . Pertemuan ini terasa bernafas lega, jika harus di ungkapkan dengan
rangkaian kata, maka akan menumpuk medan makna, begitu luarbiasa sampai sulit
berkata-kata jika boleh meminjam kalimat, maka rasanya ingin meminjam kalimat
dari Asma Nadia “Sekumpulan angin yang berbisik di antara kepak
sepasang merpati juga nyanyian mistis tetes hujan saat pertunangan bunga dan
kupu-kupu. Jika pernah kau mendengarnya maka begitulah aku padamu” aku
padamu Penerbit Mayor hehe. Mari jadilah kita penulis yang berfikir idealis-industrialis Salam Literasi!
Salam Pena
Milenial!
Maydearly89
Resume : Ke-12
Maesaroh M.Pd
Tema : Penerbit Mayor
Narasumber : Joko Irawan
Mumpuni
Lebak, 30 April 2021
Luar biasa
BalasHapusTerimakasih Om Jay🙏🏼
Hapusluar biasa sobat ku satu inii..tulisan nya melesat bak anak panah tak tertahankan.....proud of you.....sukaaa..openingnya ituu.......👍👍👍😍
BalasHapusTerimakasih sobat pena yang tulisan nya hebat banget😍🙏🏼
HapusLuar biasa sekali bu May.
BalasHapusThe fastest. Bravo
Terimakasih bunda okmi, selalu mampir ke blog saya😍🙏🏼
HapusSubhanallah, memang mahasiswa yang berbakat menulis, sukses selalu buat Bunda Maya 👍🌹
BalasHapusTerimaksih motivasiny bunda😍 Mari semangat menulis👍
HapusSubhanallah, memang mahasiswa yang berbakat menulis, sukses selalu buat Bunda Maya 👍🌹
BalasHapusKeren tulisannya, renyah enak dibaca. Salam kenal salam literasi
BalasHapusTerimakasih bunda Ai, salam kenal dari Banten😍
HapusSubhanallah ... Kapan saya bisa secepat kilat kaya Bu May😍
BalasHapusTerimkasih bunda, bunda lebih bisa dari saya😍
HapusTidak salah jika ibu menjadi kelltua di gelombang 18. Always be the first. Saya masih sibuk menyelesaikan resume, eh ibu sudah mengirim tugasnya. Saya salut dan kagum pada Ibu.
BalasHapusAduh bu Sekretaris ini terlalu berlebihan😀
HapusNumero uno, tulisannya khas dan renyah untuk baca itulah bu May...sukses bu👍👍👍
BalasHapusTerimakasih sudah memyempatkan baca bunda😍 semangat untuk bunda💪
HapusLuarbiasanya dirimu😍😍
BalasHapusBelajar dari guruku luarbiasa😍
HapusSelalu jadi pemenang nya. Calon penulis masa depan
BalasHapusAamiin, terimakasih doa nya bu, nulis bareng, sukses bareng 😍
HapusKeren Bu resumenya
BalasHapusTerimakasih sudah mampir cak🙏🏼
HapusCepat dan mengena Bu.. sukses ya
BalasHapusTerimakasih sudah mampir bu siti🙏🏼
HapusMantab sekali 👍 selalu terdepan
BalasHapusTerimakasih bu Anita😍
HapusSuper Bu Mae, selalu Yamaha 👍😍
BalasHapusTerimakasih bunda sudah mampir😍
HapusHemmmm sudah baca👍🏿
BalasHapusTerimakasih sudah mampir bu🙏🏼
HapusMantap,aku yg terdiam... terpesona...hebat Bu may
BalasHapusAyo bu, tulis resumenya 🤭
HapusRangkaian kata menjadi kalimat indah, menggugah semangat untuk terus memacu diri berlatih menulis. Mantap bu..
BalasHapusTerimakasih sudah mampir dan meninggalkan jejak bu🙏🏼
Hapus