Jumat, 30 April 2021

Menggali Ilmu dari Penerbit Mayor

 

“Gunakan waktu Anda untuk meningkatkan diri Anda

dengan tulisan orang lain sehingga Anda akan dengan mudah

menemukan apa yang telah diusahakan orang lain”

Socrates

 

Hari  hari melesat cepat pagi menghilang dan siang beranjak seperti busur dan anak panah yang menuju pusaran waktu. Dan waktu pun melesat tanpa terasa karena di bait dengan tulisan. Menulislah karena tulisan adalah perpanjangan jiwa dan raga yang mampu melukiskan segala  nuansa kehidupan dan  realitas kebenaran yang  akan menjadi properti hidup.

Karena Tuhan menyimpan takdir untuk kejutan, maka memanjati hari dengan tulisan kebaikan adalah sebuah keberanian. Dan menulislah untuk mendekap memori yang kelak terbingkai menjadi buku, karena buku itu adalah sihir portabel yang unik dan mungkin satu-satunya sihir sejati yang tidak langsung melepaskan semua rahasianya. Seperti rahasia suksesnya sang “Penerbit Mayor”.

Tulisan yang akan saya narasikan dalam pertemuan ini adalah tentang seorang Joko Irawan Mumpuni, Direktur Penerbit ANDI, Ketua I, IKAPI DIY , Penulis buku, bersertifikat BNSP dan merupakan Assesor BNSP.

Dengan semangatnya  yang membangunkan rasa kantuku, beliau membuka materi dengan tema menulis buku yang diterima penerbit. Sebagai kalimat pembuka  beliau menuturkan bahwa  sebuah keberhasilan bisa disematkan untuk seorang penulis, apabila karyanya dapat menembus penerbit mayor. Dibawah ini adalah sketsa gambaran bagaimana buku bisa memenuhi pasar lokal maupun nasional.



Dari paparannya beliau menyebutkan  bahwa dalam menerbitkan buku, penulis harus memiliki indikator atau target pasar dalam memasarkan buku.  

Indikator pertama jenis buku yang  bisa bersifat Bupel (buku pelajaran). Buku pelajaran biasanya lebih memenuhi rak buku di pasar karena buku pelajaran lebih bersifat continue dan sesuai kebutuhan kurikulum.

Indikator kedua, jenis buku Perti (buku perguruan tinggi). Salahsatu buku yang berhasil diterbitkan oleh Penenrbit Andi adalah buku FROM A STAR UP TO UNICORN, buku ini berhasil diterbitkan dengan moda bekerjasama dengan kampus.

Indikator ketiga, adalah menulis jenis buku fiksi dan non fiksi. 

Beliau pun kembali menuturkan bahwa kesusksesan dalam menerbitkan buku bergantung budaya litersasi masyarakat itu sendiri. Berbagai hal menjadi kendala dalam pertumbuhan budaya literasi yang juga menghambat pertumbuhan industri penerbit diantarannya:

·       1.    Minat baca

 Budaya baca yang kurang, kurang nya bahan bacaan, serta kualitas bacaan

·      2.    Minat tulis

Budaya tulis, tidak tahu prosedur menulis dan penerbit, serta anggapan yang salah tentang dunia penulis dan penerbit

·       3.   Apresiasi hak cipta

Pembajakan masih digandrugi dalam budaya menulis di Indonesia, duplikasi non legal ikut serta dalam apresiasi hak cipta, serta perangkat hukum belum menjadi tolak ukur yang kuat.

Dari poin-poin diatas beliau meuturkan bahwa kita harus menyadari posisi kita dalam menulis. Berikut adalah deskripsi terkait dengan tulis-menulis. Berkaca dari deskripsi dibawah ini maka saya ingin bulatkan tekad bahwa saya siap menulis “I can do it” and” I will do it”

 

 

 


                                                                                                                                        

Dengan paparan yang enerjik beliau berkata bahwa tak ada yang sulit dalam menulis, setiap orang terbiasa dalam menulis. Menulis dalam WA, atau menulis dalam media sosial lainnya. Menulislah karena penerbit siap membantu.

Langkah mudah menerbitkan buku ke Penerbit Mayor

Ø  Pertama, penulis mengirimkan naskah ke Penerbit yang kemudian akan di berikan penilaian. Penilaian ini meliputi apakah tulisan ini akan mendatangkan keuntungan? Jika iya maka dinyatakan lolos seleksi. Secara kelimuan, naskah yang bagus mendapat bobot 30%.

Ø  kedua, setelah naskah diterima, penerbit akan menyurati penulis untuk menerbitkan naskah disertai surat perjanjian

Ø  ketiga, penulis mengirim ulang naskah secara utuh dalam bentuk soft copy.

Ø Keempat, penulis akan melakukan editing dan melakukan setting terhadap naskah yang dikirman penulis. Dalam melakukan editorial penerbit akan memberikan bobot 10%

Ø kelima, penerbit akan membuat cover, mencetak masiv dan mengedarkan ke seluruh toko buku Indonesia. Disini penerbit menentukan peluang potensi pasar dengan bobot plus minus 50-100%

Ø   keenam, setelah naskah penulis dapat diterbitkn oleh penerbit, maka reputasi penulis akan mencapai bobot 10-100%

Banyak hal yang didapatkan dari keuntungan menulis buku, seperti peningkatan finansial, peningkatan karir, kepuasan batin, serta reputasi.  Dibawah ini merupakan kuadran gambaran bagaimana tulisan itu bisa diterima oleh Penerbit.



Poin penting dalam menerbitkan buku adalah  dengan tema populer dari  penulis populer. Apabila seorag penulis pemula ingin menerbitkan buku, maka pilihlah  naskah yang tema nya populer meski penulisnya tidak populer. Naskah yang  ditolak oleh penerbit adalah naskah yang tema nya tidak populer dan penulis tak poluler. Lantas, apa tema populer itu? Beliau menyebutkan bahwa tema populer adalah tema yang trendi/masa kini. Penulis bisa menggunkan google trend untuk mengetahui apakah naskah  yang kita  tulis termasuk kategori populer atau tidak.

Beliau pula menuturkan bahwa untuk pemula menulislah naskah yang marketnya sempit tapi life scale nya panjang seperti menulis  ilmu-ilmu pengetahuan. Yang disukai penerbit adalah market lebar life scale nya panjang seperti kamus, ensiclopedia dll. Untuk penulis pemula tulislah naskah yang  marketnya  lebar meski life scale nya pendek seperti buku tentang tehnologi.

Dengan lugas beliau kembali memaparkan bahwa seorang penulis memiliki pengaruh prosduktivitas dan kualitas. Beliau mengemukakan bahwa yang paling disukai penerbit adalah penulis yang idealis dan industrialis. Gambarannya seperti dibawah ini.



Diakhir paparannya beliau menyimpulkan bahwa seorang penulis harus berfikir idealis(menulis tidak begitu memperhatikan kebutuhan pasar, tidak begitu suka dengan campur tangan pihak lain, imbalan finansial tidak begitu dipentingkan), penulis juga harus berfikir industrialis  dan yang paling utama dan di sukai penerbit adalah penulis harus berfikir idealis-industrialis (tetap memeperhatikan kebutuhan pasar namun tetap berani ambil sikap yang berbeda dengan kebanyakan penulis lain, meskipun terbuka terhadap masukan orang lain, tetap mempunyai pemikiran yang kokoh, imbalan fiinansial memang penting, namun tetap mempertahankan kualitas,  serta keseimbangan antara kesempurnaan karya dan prduktivitas).

 di menit terakhir beliau berujar "jika  ada 5 ekor burung hinggap di dahan, 3 diantaranya ingin terbang  berapakah ekor burung yang masih hinggap di pohon? jawabannya adalah 5 karena yang 3 itu baru ingin, belum terbang beneran. Analoginya berapa yang akan menjadi penulis? jawabannya adalah yang sudah menulis, bukan hanya ingin menulis". 

Setiap pertemuan itu sudah menjadi Qadarullah. Ada rasa bangga mengenal sosok penerbit yang begitu luarbiasa hebatnya . Pertemuan ini terasa  bernafas lega, jika harus di ungkapkan dengan rangkaian kata, maka akan menumpuk medan makna, begitu luarbiasa sampai sulit berkata-kata jika boleh meminjam kalimat, maka rasanya ingin meminjam kalimat dari Asma Nadia “Sekumpulan angin yang berbisik di antara kepak sepasang merpati juga nyanyian mistis tetes hujan saat pertunangan bunga dan kupu-kupu. Jika pernah kau mendengarnya maka begitulah aku padamu” aku padamu Penerbit Mayor hehe. Mari jadilah kita penulis yang berfikir  idealis-industrialis Salam Literasi!

 

Salam Pena Milenial!

Maydearly89

Resume : Ke-12

Maesaroh M.Pd

Tema : Penerbit Mayor

Narasumber : Joko Irawan Mumpuni

Lebak, 30 April 2021

 

35 komentar:

  1. luar biasa sobat ku satu inii..tulisan nya melesat bak anak panah tak tertahankan.....proud of you.....sukaaa..openingnya ituu.......👍👍👍😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih sobat pena yang tulisan nya hebat banget😍🙏🏼

      Hapus
  2. Luar biasa sekali bu May.
    The fastest. Bravo

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih bunda okmi, selalu mampir ke blog saya😍🙏🏼

      Hapus
  3. Subhanallah, memang mahasiswa yang berbakat menulis, sukses selalu buat Bunda Maya 👍🌹

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimaksih motivasiny bunda😍 Mari semangat menulis👍

      Hapus
  4. Subhanallah, memang mahasiswa yang berbakat menulis, sukses selalu buat Bunda Maya 👍🌹

    BalasHapus
  5. Keren tulisannya, renyah enak dibaca. Salam kenal salam literasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih bunda Ai, salam kenal dari Banten😍

      Hapus
  6. Subhanallah ... Kapan saya bisa secepat kilat kaya Bu May😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimkasih bunda, bunda lebih bisa dari saya😍

      Hapus
  7. Tidak salah jika ibu menjadi kelltua di gelombang 18. Always be the first. Saya masih sibuk menyelesaikan resume, eh ibu sudah mengirim tugasnya. Saya salut dan kagum pada Ibu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aduh bu Sekretaris ini terlalu berlebihan😀

      Hapus
  8. Numero uno, tulisannya khas dan renyah untuk baca itulah bu May...sukses bu👍👍👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih sudah memyempatkan baca bunda😍 semangat untuk bunda💪

      Hapus
  9. Selalu jadi pemenang nya. Calon penulis masa depan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin, terimakasih doa nya bu, nulis bareng, sukses bareng 😍

      Hapus
  10. Cepat dan mengena Bu.. sukses ya

    BalasHapus
  11. Mantab sekali 👍 selalu terdepan

    BalasHapus
  12. Super Bu Mae, selalu Yamaha 👍😍

    BalasHapus
  13. Mantap,aku yg terdiam... terpesona...hebat Bu may

    BalasHapus
  14. Rangkaian kata menjadi kalimat indah, menggugah semangat untuk terus memacu diri berlatih menulis. Mantap bu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih sudah mampir dan meninggalkan jejak bu🙏🏼

      Hapus

Kata Pengantar Buku Tarian Aksara Penuh Makna

Dahulu aku sering bertanya sendiri; kalau puisi itu berwujud, akan seperti apakah dia? Matahari? Bulan? Bintang? Gunung? Laut? Bertahun lalu...