“Lokasi
lahir boleh dimana saja,
tapi
lokasi mimpi harus dilangit”
Anies
Baswedan
Akademisi
dan Gubernur DKI
Ketika
pagi dijemput siang, udara akan menyisakan embun yang menggumpal pada lengkung
dedaunan seolah mengisratkan bahwa ketika
ia jatuh ketanah maka ia menyodorkan
tumbuhan yang mereguk sejuk, namun ketika ia menguap maka menggumpal menjadi
awan yang meneduhi. Menulislah seperti
embun yang ketika jatuh ke bumi membawa pengetahuan, dan ketika melangit ke Arsy
menjadi keabadian.
Melangitkan
tulisan adalah merangkum ilmu,
mengumpulkan pengetahuan, dan membingkai kehidupan dalam sebuah buku. Dan pada
episode ini akan kulangitkan tulisan lewat ‘Penerbit Mayor’ agar kelak
tulisan itu menjadi chapter kehidupan yang bermanfaat untuk generasi
penerus.
Di siang yang terik ini hati begitu bersemangat karena akan bertemu secara virtual
bersama seorang Publishing Consultant Penerbit Mayor, beliau adalah Bapak Edi S.
Mulyata S.Si, M.T. Dilahirkan di Jogjakarta pada 24 Mei 1969. Bekal pendidikan
magister pada Teknologi Informasi Fak. Elektro UGM Yogyakarta 2006 membawanya
pada karir yang cemerlang. Banyak jabatan yang pernah beliau duduki salahsatunya
: Staff LitBang Komputer PT. Wahana Semarang 1994-2000, Staff EDP PT. Sanggar
Film Semarang 1995-2001, Mengawali karir sebagai Staff Litbang Penerbitan ANDI
Jogjakarta 2003-2004 membawanya menjadi seorang Publishing Consultant &
E-Book Development Penerbit Andi 2020- Sekarang.
Berawal
dari seorang penulis lepas yang hidup dari menulis buku mengantarkanya pada
dunia penerbitan. 20 tahun beliau bergabung dengan Penerbit Andi. Banyak suka
duka yang telah dilewati seperti duka ketika harus bergelut dengan pandemi yang
mengubah perputarann bisnis dibidang dunia penerbitan.
Dalam
paparannya beliau menuturkan bahwa pada bulan Maret 2021, kegiatan penerbitan dapat
dikatakan sudah kembali berjalan normal seperti biasa. Akan tetapi tantangan
yang telah ditimbulkan akibat pandemi tidak mudah dapat di lalui dan selesaikan
dalam waktu dekat. Dunia penerbitan baik penerbit mayor maupun penerbit minor
adalah dunia bisnis semata, dan terbesit idealisme di dalamnya, yang tentunya
setiap penerbit mempunyai visi dan misi yang berbeda-beda.
Dalam
penjelasannya yang lugas beliau mengajak para peserta membuka poin Undang-undang
Nomor 3 tahun 2017, tentang sistem perbukuan di Indonesia bahwa “Sistem
Perbukuan adalah tata kelola perbukuan yang dapat dipertanggungjawabkan dan terpadu, yang mencakup pemerolehan
naskah, penerbitan, pencetakan, pengembangan buku elektronik, pendistribusian,
penggunaan, penyediaan, dan pengawasan buku”.
Yang
perlu digarisbawahi adalah bahwa dalam pendistribusian buku mengalami beberapa
kendala, salahsatunya adalah kurangnya literasi. Literasi adalah kemampuan
untuk memaknai informasi secara kritis sehingga setiap orang dapat mengakses
ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas
hidupnya.
Dari paparannya kita
dapat mengetahui beberapa hal yang dilakukan oleh penerbit Mayor
Pertama, penerbit
bertugas untuk mendapatkan -Naskah- yang tentunya dapat diproses menjadi buku
untuk menghasilkan keuntungan, sehingga bisnis penerbitan tersebut dapat
berkembang dan meningkatkan literasi bagi masyarakat secara umum.
Kedua,
penerbit akan mengolah Naskah Buku tersebut menjadi komoditas berupa buku
cetakan maupun buku elektronik menyesuaikan perkembangan jaman. Buku merupakan
luaran atau outcome yang diakui oleh Undang-undang sebagai syarat dalam
memenuhi kewajiban baik itu Guru, Dosen, maupun tenaga-tenaga di Pemerintahan.
Nah, buku yang diterbitkan mendapatkan perlindungan UU 12/2012 Perguruan
Tinggi Pasal 46 ayat 2 ….Hasil Penelitian wajib disebarluaskan…. dipublikasikan
(dalam bentuk Buku Ber ISBN).
Ketiga, penerbit
diperbolehkan untuk mengajukan Nomor ISBN ke perpustakaan nasional. Di dalam
perkembangannya, perpustakaan nasional memberikan penanda tertenu dalam ISBN
untuk menunjukkan skala produksi penerbitannya. Disini, hak cipta buku akan
dilindungi oleh PermenPAN 26/2009 Jabfung Guru dan Angka Kredit, Pasar 11
Ayat c-2 Publikasi Buku ber ISBN.
Keempat, penerbit
mayor siap mendistribusikan buku ke masyarakat luas. Semakin besar output dan
distribusinya, ISBN yang dikeluarkan oleh Perpusnas akan semakin banyak.
Akhirnya diberikan kode produksi buku di ISBN dalam bentuk Publications Element
Number.
Beliau pun lanjut
memaparkan bahwa penerbit Andi merupakan penerbit mayor yang ada dibawah
naungan IKAPI yang merupakan suatu wadah yang melindungi hak-hak penerbit.
Penerbit Andi merupakan salahsatu anggota dari IKAPI. Berikut sertifikatnya.
Lantas apakah kita bisa
menerbitkan buku lewat Penerbit Mayor? Hal ini dipertegas oleh sang narasumber bahwa:
1. Penulis harus menghasilkan Naskah Buku yang memenuhi
kriteria bagi penerbit.
2.
Penulis dapat menawarkan naskah ke semua
penerbit, karena pada saat ini kondisi naskah di beberapa penerbit masih tetap
terbuka lebar. Namun yang menyulitkan adalah proses produksi dan pemasarannya.
3.
Penulis dituntut untuk menghasilkan
outcomes atau luaran yang berdampak. Yaitu hasil tulisan buku yang ber ISBN,
supaya ilmunya tidak hilang ditelan jaman. Selain itu penulis juga dituntut untuk dapat menulis buku yang Unik, dengan bahasa yang baik, materi yang unik, dan penyajian yang bagus. yang terpenting menghidari plagiarism.
4.
Penulis harus menyaipakan rencana penulisan dengan target market yang dituju
serta tawarkan pula rancangan pemasarannya. Pemasaran era new
normal sangat berbeda dengan era normal sebelumnya. Ke depan buku-buku mungkin
akan disalurkan ke media e-book, untuk media printing offline mungkin akan
semakin berkurang jumlahnya. Ke depan
media-media selain buku akan semain banyak menghiasi dunia pendidikan.
Dua jam terasa satu
menit, pemaparan yang gamblang benar-benar menelan rasa ngantukku. Ada gairah
yang keluar, gairah yang memacu semangat untuk menerbitkan buku di Penerbit Andi. Semangat yang berhasrat untuk mengudarakan tulisan adalah semangat penulis sejati. Seperti sejatinya pepatah Pramoedya Ananta Toer "Karena kau menulis, suaramu takan padam ditelan angin, akan abadi sampai jauh, jauh di kemudian hari". Mari menembus Penerbit Mayor Salam Literasi!
Salam Pena
Milenial!
Maydearly89
Resume : Ke-11
Maesaroh M.Pd
Tema : Penerbit Mayor
Narasumber : Edi S. Mulyanta
Lebak, 28 April 2021
Cepat sekali resumenya
BalasHapusSelalu terdepan itulah Bu Maesaroh...♥
BalasHapusTerimakasih sudah mampir bu🙏🏼
HapusSelalu terdepan, saya baru mau mrnulis, ibu sudah hair. Kereennn 👏👏👏
BalasHapusSemangat bu Anita😍
HapusMantab sekali tulisannya bu
BalasHapusTerimakasih Bapak Narsum. Materi yang bapak paparkan sangat luarbiasa🙏🏼👍
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusResume yang bagus dan enak dibaca. Kriukk-kriukk...
BalasHapusPertahankan Bu Ketua..
Terimakasih senior, berkat bunda Aam yang selalu memberi dukungan😍
HapusNomer satu namun tulisanx tetep enak d baca itulah ciri khas bu May👍👍👍
BalasHapusTerimakasih sudah mampir bunda🙏🏼
Hapuswaaah mantul bu ketua....cakeeep....👍😊
BalasHapusTerimakasih sobat yang tulisan nya bagus bangeeet.
HapusSaya suka kalimat pembukanya, Bu. Membuat hatiku meleleh...sejuk rasanya...
BalasHapusTerimakasih sudah mampir bu Sekretaris 😍
BalasHapusKeren resumenya. Bahasanya puitis lagi. Semangat bu ketua..
BalasHapusTerimakasih bu Soleh, selalu mampir😍
HapusBu Mae...tambah keren nih resumenya, lanjutkan! 💪😘
BalasHapusTerimakasih supportnya bu😍
HapusNah yang aku suka dari resume bunda May sll ad quote yg pas dech. Kerennn... Aku boleh gak ngekor stylenya? Cakep n jempol ya.
BalasHapusBoleh bunda, silahkan😍
HapusMantuil ..semangat
BalasHapusTerimakasih bu Rina🙏🏼
HapusSelamat dan sucses selalu buat Bunda May🙏🌹yang slalu terdepan👍
BalasHapusTerimakasih bun, semangat juga buat bunda Asnati👍😍
HapusSelalu mempesonaku😍😍😍
BalasHapusTerimakasih sudah singgah bu😍
Hapuskalimatnya selalu memukau, yang muda yang menginspirasi
BalasHapusAh ibu mah suka berlebihan😀
HapusAlways be number one. Untaian kata menjadi kalimat Makin Hari Makin menarik. Resume Yang sangat bagus sekali. Selalu dinantikan tulisannya Di akhir acara. Sangat suka
BalasHapusTerimakasih bunda Okmi, selalu singgah di blog saya 🙏🏼
Hapus