Rabu, 28 April 2021

Mengenal Penerbit Mayor

 


“Lokasi lahir boleh dimana saja,

tapi lokasi mimpi harus dilangit”

Anies Baswedan

Akademisi dan Gubernur DKI

Ketika pagi dijemput siang, udara akan menyisakan embun yang menggumpal pada lengkung dedaunan seolah mengisratkan  bahwa ketika ia jatuh ketanah  maka ia menyodorkan tumbuhan yang mereguk sejuk, namun ketika ia menguap maka menggumpal menjadi awan yang  meneduhi. Menulislah seperti embun yang ketika jatuh ke bumi membawa pengetahuan, dan ketika melangit ke Arsy menjadi keabadian.

Melangitkan tulisan adalah merangkum  ilmu, mengumpulkan pengetahuan, dan membingkai kehidupan dalam sebuah buku. Dan pada episode ini akan kulangitkan tulisan lewat ‘Penerbit Mayor’ agar kelak tulisan itu menjadi chapter kehidupan yang bermanfaat untuk generasi penerus.

Di siang yang terik ini hati begitu bersemangat karena akan bertemu secara virtual bersama seorang Publishing Consultant  Penerbit Mayor, beliau adalah Bapak Edi S. Mulyata S.Si, M.T. Dilahirkan di Jogjakarta pada 24 Mei 1969. Bekal pendidikan magister pada Teknologi Informasi Fak. Elektro UGM Yogyakarta 2006 membawanya pada karir yang cemerlang. Banyak jabatan yang pernah beliau duduki salahsatunya : Staff LitBang Komputer PT. Wahana Semarang 1994-2000, Staff EDP PT. Sanggar Film Semarang 1995-2001, Mengawali karir sebagai Staff Litbang Penerbitan ANDI Jogjakarta 2003-2004 membawanya menjadi seorang Publishing Consultant & E-Book Development Penerbit Andi 2020- Sekarang.

Berawal dari seorang penulis lepas yang hidup dari menulis buku mengantarkanya pada dunia penerbitan. 20 tahun beliau bergabung dengan Penerbit Andi. Banyak suka duka yang telah dilewati seperti duka ketika harus bergelut dengan pandemi yang mengubah perputarann bisnis dibidang dunia penerbitan.

Dalam paparannya beliau menuturkan bahwa pada  bulan Maret 2021, kegiatan penerbitan dapat dikatakan sudah kembali berjalan normal seperti biasa. Akan tetapi tantangan yang telah ditimbulkan akibat pandemi tidak mudah dapat di lalui dan selesaikan dalam waktu dekat. Dunia penerbitan baik penerbit mayor maupun penerbit minor adalah dunia bisnis semata, dan terbesit idealisme di dalamnya, yang tentunya setiap penerbit mempunyai visi dan misi yang berbeda-beda.

Dalam penjelasannya yang lugas beliau mengajak para peserta membuka poin Undang-undang Nomor 3 tahun 2017, tentang sistem perbukuan di Indonesia bahwa “Sistem Perbukuan adalah tata kelola perbukuan yang dapat  dipertanggungjawabkan  dan terpadu, yang mencakup pemerolehan naskah, penerbitan, pencetakan, pengembangan buku elektronik, pendistribusian, penggunaan, penyediaan, dan pengawasan buku”.

Yang perlu digarisbawahi adalah bahwa dalam pendistribusian buku mengalami beberapa kendala, salahsatunya adalah kurangnya literasi. Literasi adalah kemampuan untuk memaknai informasi secara kritis sehingga setiap orang dapat mengakses ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas hidupnya.

Dari paparannya kita dapat mengetahui beberapa hal yang dilakukan oleh penerbit Mayor

Pertama, penerbit bertugas untuk mendapatkan -Naskah- yang tentunya dapat diproses menjadi buku untuk menghasilkan keuntungan, sehingga bisnis penerbitan tersebut dapat berkembang dan meningkatkan literasi bagi masyarakat secara umum.


Kedua, penerbit akan mengolah Naskah Buku tersebut menjadi komoditas berupa buku cetakan maupun buku elektronik menyesuaikan perkembangan jaman. Buku merupakan luaran atau outcome yang diakui oleh Undang-undang sebagai syarat dalam memenuhi kewajiban baik itu Guru, Dosen, maupun tenaga-tenaga di Pemerintahan. Nah, buku yang diterbitkan mendapatkan perlindungan UU 12/2012 Perguruan Tinggi Pasal 46 ayat 2 ….Hasil Penelitian wajib disebarluaskan…. dipublikasikan (dalam bentuk Buku Ber ISBN).


Ketiga, penerbit diperbolehkan untuk mengajukan Nomor ISBN ke perpustakaan nasional. Di dalam perkembangannya, perpustakaan nasional memberikan penanda tertenu dalam ISBN untuk menunjukkan skala produksi penerbitannya. Disini, hak cipta buku akan dilindungi oleh PermenPAN 26/2009 Jabfung Guru dan Angka Kredit, Pasar 11 Ayat c-2 Publikasi Buku ber ISBN.


Keempat, penerbit mayor siap mendistribusikan buku ke masyarakat luas. Semakin besar output dan distribusinya, ISBN yang dikeluarkan oleh Perpusnas akan semakin banyak. Akhirnya diberikan kode produksi buku di ISBN dalam bentuk Publications Element Number.

 

Beliau pun lanjut memaparkan bahwa penerbit Andi merupakan penerbit mayor yang ada dibawah naungan IKAPI yang merupakan suatu wadah yang melindungi hak-hak penerbit. Penerbit Andi merupakan salahsatu anggota dari IKAPI. Berikut sertifikatnya.



Lantas apakah kita bisa menerbitkan buku lewat Penerbit Mayor? Hal ini dipertegas oleh sang  narasumber bahwa:

1.     Penulis  harus menghasilkan Naskah Buku yang memenuhi kriteria bagi penerbit.

2.      Penulis dapat menawarkan naskah ke semua penerbit, karena pada saat ini kondisi naskah di beberapa penerbit masih tetap terbuka lebar. Namun yang menyulitkan adalah proses produksi dan pemasarannya.

3.      Penulis dituntut untuk menghasilkan outcomes atau luaran yang berdampak. Yaitu hasil tulisan buku yang ber ISBN, supaya ilmunya tidak hilang ditelan jaman. Selain itu penulis juga dituntut untuk dapat menulis buku yang Unik, dengan bahasa yang baik, materi yang unik, dan penyajian yang bagus. yang terpenting menghidari plagiarism.

4.      Penulis harus menyaipakan  rencana penulisan dengan target market yang dituju serta  tawarkan pula  rancangan pemasarannya. Pemasaran era new normal sangat berbeda dengan era normal sebelumnya. Ke depan buku-buku mungkin akan disalurkan ke media e-book, untuk media printing offline mungkin akan semakin berkurang jumlahnya.  Ke depan media-media selain buku akan semain banyak menghiasi dunia pendidikan.

Dua jam terasa satu menit, pemaparan yang gamblang benar-benar menelan rasa ngantukku. Ada gairah yang keluar, gairah yang memacu semangat untuk menerbitkan buku di Penerbit Andi. Semangat yang berhasrat untuk mengudarakan tulisan adalah semangat penulis sejati. Seperti sejatinya pepatah Pramoedya Ananta Toer "Karena kau menulis, suaramu takan padam ditelan angin, akan abadi sampai jauh, jauh di kemudian hari". Mari menembus Penerbit Mayor Salam Literasi! 


Salam Pena Milenial!

Maydearly89

Resume : Ke-11

Maesaroh M.Pd

Tema : Penerbit Mayor

Narasumber : Edi S. Mulyanta

Lebak, 28 April 2021

32 komentar:

  1. Selalu terdepan itulah Bu Maesaroh...♥

    BalasHapus
  2. Selalu terdepan, saya baru mau mrnulis, ibu sudah hair. Kereennn 👏👏👏

    BalasHapus
  3. Balasan
    1. Terimakasih Bapak Narsum. Materi yang bapak paparkan sangat luarbiasa🙏🏼👍

      Hapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Resume yang bagus dan enak dibaca. Kriukk-kriukk...
    Pertahankan Bu Ketua..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih senior, berkat bunda Aam yang selalu memberi dukungan😍

      Hapus
  6. Nomer satu namun tulisanx tetep enak d baca itulah ciri khas bu May👍👍👍

    BalasHapus
  7. waaah mantul bu ketua....cakeeep....👍😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih sobat yang tulisan nya bagus bangeeet.

      Hapus
  8. Saya suka kalimat pembukanya, Bu. Membuat hatiku meleleh...sejuk rasanya...

    BalasHapus
  9. Terimakasih sudah mampir bu Sekretaris 😍

    BalasHapus
  10. Keren resumenya. Bahasanya puitis lagi. Semangat bu ketua..

    BalasHapus
  11. Bu Mae...tambah keren nih resumenya, lanjutkan! 💪😘

    BalasHapus
  12. Nah yang aku suka dari resume bunda May sll ad quote yg pas dech. Kerennn... Aku boleh gak ngekor stylenya? Cakep n jempol ya.

    BalasHapus
  13. Selamat dan sucses selalu buat Bunda May🙏🌹yang slalu terdepan👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih bun, semangat juga buat bunda Asnati👍😍

      Hapus
  14. Selalu mempesonaku😍😍😍

    BalasHapus
  15. kalimatnya selalu memukau, yang muda yang menginspirasi

    BalasHapus
  16. Always be number one. Untaian kata menjadi kalimat Makin Hari Makin menarik. Resume Yang sangat bagus sekali. Selalu dinantikan tulisannya Di akhir acara. Sangat suka

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih bunda Okmi, selalu singgah di blog saya 🙏🏼

      Hapus

Kata Pengantar Buku Tarian Aksara Penuh Makna

Dahulu aku sering bertanya sendiri; kalau puisi itu berwujud, akan seperti apakah dia? Matahari? Bulan? Bintang? Gunung? Laut? Bertahun lalu...