Jumat, 16 April 2021

Trik Membubukan Resume by Bunda Aam

 


”Tentang Hari yang sudah di muliakan, jangan sia-siakan perbanyak lah ibadah, gapai lah Ridha-Nya, jadilah bahagia di dunia dan akhirat”

 

Moment yang paling bermakna adalah moment menagkap makna mencerna segala ilmu tentang kebaikan dengan terus mengibarakan semangat tanpa batas waktu. Semangat melewati hari dengan penuh kebermanfaatan mengulik cerita-cerita indah dari para insan hebat nan luarbiasa. Seperti  luarbiasanya hari Jum’at, hari dimana pertama kali Allah ciptakan Nabi Adam di Surga, dan hari dimana Allah turunkan Nabi Adam ke Bumi. Begitulah sepenggal kisah tentang hari agung  yang disempurnakan dengan ibadah sunnah shalat Jum’at. Dihari Jum’at pertama pada Ramadhan ini, saya pun harus berusaha ber ‘Jumuah’ (berkumpul) dengan mengumpulkan kata-kata menjadi bait-bait yang sarat ilmu.

Ada yang menarik pada pertemuan ke-6 Pelatihan menulis yaitu sebuah flyier  yang pernah di gunakan pada pertemuan perdana pelatihan menulis. Bukan posisi yang terbalik tetapi peran yang terbalik. Di pertemuan pertama bu Aam berlaku sebagai moderator dan bu Kanjeng sebagai Narasumber. Sekarang pada pertemuan ke enam bu Aam sebagai Nrasumber di temani Bunda Kanjeng sebagai moderator, menarik bukan? Begitulah mereka para orang hebat dengan segala kepiawaiannya.

Pertemuan kali ini menggagas tema Menulis Resume untuk Menjadi Buku suatu tema yang menjadi lecutan motivasi bagi para peserta untuk selalu rajin menulis resume. Dan hari ini tepat nya pukul 13.02 Om Jay datang untuk membuka kelas sebagi pengantar. Setelah dipersilakan oleh Om Jay bu Kanjeng pun masuk memandu kuliah ini. Dengan membaca Bismillahirahmanirrahim bu Kanjeng memulai membuka kelas dengan tanpa ragu langsung mengenalkan sang narasumber. Suara bunda Kanjeng yang begitu merdu seperti selalu terngiang-ngiang di telinga.

Dengan nada lugas bu Aam pun datang menyapa para peserta kuliah dengan mengajak para peserta berkeliling pada blog nya. Aam Nurhasanah S.Pd adalah seorang Kepala Sekolah SMPS Matlaul Hidayah Cipanas Lahir di Cipanas pada 12 Agutus 1988, dengan menempuh Pendidikan Prodi Diksastrasiada ketika S1, mengantarkan nya menjadi guru Bahasa Indonesia, yang kemudian menjadi Kepala Sekolah hingga sekarang. Setelah memaparkan biograpi nya bu Aam pun memberikan harapan agar para peserta yang membuat resume dapat mengukir nya menjadi sebuah buku.

Selanjutnya bu Aam memaparkan materi hari ini dengan melampirkan sebuah power point. Berikut adalah ulasan terkait 7 tehnik menulis resume menjadi buku. Namun apa itu resume? Menurut KBBI resume adalah rangkuman atau ringkasan. Saat menulis resume kita tidak bleh mengkocopy secara utuh tulisan para narasumber, kita harus mengembangkan materi dengan bahasa kita sendiri.

7 tehnik menulis resume menjadi buku

1.      Mengumpulkan resume dalam file word

Saat kita menulis resume, simpanlah file tersebut dalam satu folder. Buat satu buah file naskah kita dari pertemuan 1-20

2.      Menentukan tema

Saat file kita sudah terkumpul sebanyak 20 pertemuan, pilahlah berdasarkan tema sejenis. Misalnya kita lihat materi dari narasumber.Ada narasumber yang membahas teknik penulisan, satukan filenya beri bab teknik penulisan. Jika ada narasumber yang membahas tentang penerbit indie, penerbit mayor, satukan naskah menjadi bab penerbitan. Jika ada narsum membahas tentang motivasi, tuliskan bab motivasi. Jadilah 3 bab yanh tersusun dalam satu buku

3.      Membuat TOC (TABLE OF CONTENT)/ Daftar isi

4.      Mulai mengembangkan TOC

5.      Review, revisi, dan edit naskah

 Saat kita menulis naskah, tulislah dahulu sebebas-bebasnya. Jangan sekali-kali mengedit saat sedang menulis. Karena itu bisa menghambat ide kita saat menulis. Tuliskan saja semua ide berserak. Jika selesai, barulah kita edit ejaan dan tanda baca sesuai kitab PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Usahakan hindari typo (salah ketik) dan hindari singkatan. Jika Awal kata, nama orang, nama tempat, nama hari, nama bulan, harus ditulis huruf kafital. Masih banyak ejaan lain yang berhubungan dengan EYD

6.      Lengkapi Sinopsis buku

Jika naskah sudah selesai, buatlah sinopsisnya. Sinopsis adalah gambaran isi buku yang telah kita buat. Biasanya ada di cover belajang buku.

7.      Kirim ke Penerbit

Jangan takut salah dan malu dengan tulisan sendiri, tenang saja ada tim editor penerbit yang siap membantu terkait penulisan kita yang salah. Hanya saja, tidak semua penerbit  menyediakan jasa editor naskah. Jadi, kita harus tanyakan terlebih dahulu, apakah naskahnya di edit oleh editor atau tidak.

Sepertinya ini adalah yang mudah dilakukan namun sulit diaplikasikan, dibutuhkan keuletan dan komitmen yang kuat jika kita ingin menerbitkan buku. Selanjutnya ada berbagai hal yang harus kita perhatikan dalam mengubah resume menjadi buku diantaranya:

Ø  Buku kumpulan resume ini kan kita persepsikan sebagai buku true story.Jadi yang diutamakan adalah cerita pengalaman mengikuti setiap pertemuan.Kalau cerita pengalaman kan berarti ada kesan-kesan, pendapat pribadi terhadap materi narasumber, dihubungkan dengan pengalaman kita sendiri.

Ø  Ada satu bab khusus yang membahas awal suka menulis dan pandangan terhadap menulis. Contoh pandangan terhadap menulis:sebelumnya mengira menulis sulit karena mentok nggak ada ide. Setelah ikut pelatihan tercerahkan bahwa jangan nunggu ide, tapi ciptakan ide.

Ø  Naskah buku resume isinya bukan sekedar copas materi dari narasumber.Yang namanya resume berarti ambil poin-poin penting saja.

Ø  Resume di blog boleh panjang. Karena ada peserta yang menganggap hampir seluruh isi materi itu penting. Tapi ketika akan dijadikan naskah buku, harus dibuat lebih ringkas lagi dengan lebih memilih poin-poin penting.

Ø  Apa saja yang diringkas?

1.  Biodata narsum tidak usah panjang-panjang. Misalnya prestasinya banyak, ambil satu prestasi aja yang paling "Wah“

2.     Sesi tanya jawab diambil beberapa saja. Daftar pustaka dibuat jika memang ada mengutip dari buku.Kalau isinya full hanya dari narasumber saja, tidak usah.

Wah, menarik sekali untuk di pelajari. Ternyata membukukan resume tidak semudah membalikan telapak tangan ada jurus jitu yang harus kita siap kan seperti menyiapkan hal hal di bawah ini:

u  KATA SAMBUTAN

u  KATA PENGANTAR

u  PRAKATA

u  DAFTAR ISI

u  BAB 1 (........)

u  BAB II (........)

u  BAB III (.......)

u  PROFIL PENULIS

Patut sekali kita pelajari lebh dalam tentang bagaimana cara meluncurkan buku dari hasil resume pelatihan menulis seperti yang pernah dilakukan bu Aam. Dibawah ini adalah buku yang merupakan karya bu Aam dari tumpukan resume yang di tulis di setap pelatihan. Saya sudah beli bukunya lho, cetar membahana! Aay di order hehe. 


Ditengah paparan yang sederhana namun menggemaskan Bunda Kanjeng pun berceloteh “Wah sudah lengkap 7 Langkah cetar menuju terbitnya buku resume Bapak Ibu hebat”. Dan tepat selama satu jam materi pun tersampaikan dengan baik. Akhirnya masuk pada sesi tanya jawab yang amat di tunggu oleh para peserta.

Dan sesi tanya jawab pun dimulai, saya lebih memilih menyimak materi dengan memeprtimbangkan segala unsur pembuatan resume seperti yang disampaikan leh bu Aam yakni sisipkan sesi tanya jawab hanya beberapa saya, artinya apabila ada point paling penting maka tulislah dalam resume. Bagi saya semua bentuk pertanyaan dari peserta adalah point penting, saking penting nya rumit jika harus dijabarkan semua hehe.

Kuliah pun berujung pada waktu perpisahan. Akh rasanya saya masih menikmati kelas, sajian yang menarik dan kaya akan gizi pengetahuan. Namun apalah daya ditengah asyik menulis telingaku seperti diteriaki oleh kompor “Saat nya masaaaak” hehe. Dan saya pun harus mengakhiri tulisan ini dengan kalimat Salam literasi!


Salam Pena Milenial

Maydearly89

Resume : Ke-6

Maesaroh M.Pd

Tema : Menulis Resume untuk menjadi buku

Narasumber : Aam Nurhasanah S.Pd

Lebak, 16 April 2021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kata Pengantar Buku Tarian Aksara Penuh Makna

Dahulu aku sering bertanya sendiri; kalau puisi itu berwujud, akan seperti apakah dia? Matahari? Bulan? Bintang? Gunung? Laut? Bertahun lalu...