”Tentang
Hari yang sudah di muliakan, jangan sia-siakan perbanyak lah ibadah, gapai lah
Ridha-Nya, jadilah bahagia di dunia dan akhirat”
Moment
yang paling bermakna adalah moment menagkap makna mencerna segala ilmu tentang
kebaikan dengan terus mengibarakan semangat tanpa batas waktu. Semangat
melewati hari dengan penuh kebermanfaatan mengulik cerita-cerita indah dari
para insan hebat nan luarbiasa. Seperti luarbiasanya
hari Jum’at, hari dimana pertama kali Allah ciptakan Nabi Adam di Surga, dan hari
dimana Allah turunkan Nabi Adam ke Bumi. Begitulah sepenggal kisah tentang hari
agung yang disempurnakan dengan ibadah
sunnah shalat Jum’at. Dihari Jum’at pertama pada Ramadhan ini, saya pun harus
berusaha ber ‘Jumuah’ (berkumpul) dengan mengumpulkan kata-kata menjadi
bait-bait yang sarat ilmu.
Ada
yang menarik pada pertemuan ke-6 Pelatihan menulis yaitu sebuah flyier yang pernah di gunakan pada pertemuan perdana
pelatihan menulis. Bukan posisi yang terbalik tetapi peran yang terbalik. Di pertemuan
pertama bu Aam berlaku sebagai moderator dan bu Kanjeng sebagai Narasumber. Sekarang
pada pertemuan ke enam bu Aam sebagai Nrasumber di temani Bunda Kanjeng sebagai
moderator, menarik bukan? Begitulah mereka para orang hebat dengan segala kepiawaiannya.
Pertemuan
kali ini menggagas tema Menulis Resume untuk Menjadi Buku suatu tema
yang menjadi lecutan motivasi bagi para peserta untuk selalu rajin menulis
resume. Dan hari ini tepat nya pukul 13.02 Om Jay datang untuk membuka
kelas sebagi pengantar. Setelah dipersilakan oleh Om Jay bu Kanjeng pun masuk
memandu kuliah ini. Dengan membaca Bismillahirahmanirrahim bu Kanjeng memulai
membuka kelas dengan tanpa ragu langsung mengenalkan sang narasumber. Suara bunda
Kanjeng yang begitu merdu seperti selalu terngiang-ngiang di telinga.
Dengan
nada lugas bu Aam pun datang menyapa para peserta kuliah dengan mengajak para
peserta berkeliling pada blog nya. Aam Nurhasanah S.Pd adalah seorang Kepala
Sekolah SMPS Matlaul Hidayah Cipanas Lahir di Cipanas pada 12 Agutus 1988,
dengan menempuh Pendidikan Prodi Diksastrasiada ketika S1, mengantarkan nya menjadi
guru Bahasa Indonesia, yang kemudian menjadi Kepala Sekolah hingga sekarang. Setelah
memaparkan biograpi nya bu Aam pun memberikan harapan agar para peserta yang
membuat resume dapat mengukir nya menjadi sebuah buku.
Selanjutnya
bu Aam memaparkan materi hari ini dengan melampirkan sebuah power point. Berikut
adalah ulasan terkait 7 tehnik menulis resume menjadi buku. Namun apa itu
resume? Menurut KBBI resume adalah rangkuman atau ringkasan. Saat menulis
resume kita tidak bleh mengkocopy secara utuh tulisan para narasumber, kita
harus mengembangkan materi dengan bahasa kita sendiri.
7
tehnik menulis resume menjadi buku
1. Mengumpulkan resume dalam file word
Saat kita menulis resume, simpanlah file
tersebut dalam satu folder. Buat satu buah file naskah kita dari pertemuan 1-20
2. Menentukan tema
Saat file kita sudah terkumpul sebanyak 20
pertemuan, pilahlah berdasarkan tema sejenis. Misalnya kita lihat materi dari
narasumber.Ada narasumber yang membahas teknik penulisan, satukan filenya beri
bab teknik penulisan. Jika ada narasumber yang membahas tentang penerbit indie,
penerbit mayor, satukan naskah menjadi bab penerbitan. Jika ada narsum membahas
tentang motivasi, tuliskan bab motivasi. Jadilah 3 bab yanh tersusun dalam satu
buku
3. Membuat TOC (TABLE OF CONTENT)/ Daftar isi
4. Mulai mengembangkan TOC
5. Review, revisi, dan edit naskah
Saat
kita menulis naskah, tulislah dahulu sebebas-bebasnya. Jangan sekali-kali
mengedit saat sedang menulis. Karena itu bisa menghambat ide kita saat menulis.
Tuliskan saja semua ide berserak. Jika selesai, barulah kita edit ejaan dan
tanda baca sesuai kitab PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Usahakan
hindari typo (salah ketik) dan hindari singkatan. Jika Awal kata, nama orang,
nama tempat, nama hari, nama bulan, harus ditulis huruf kafital. Masih banyak
ejaan lain yang berhubungan dengan EYD
6. Lengkapi Sinopsis buku
Jika
naskah sudah selesai, buatlah sinopsisnya. Sinopsis adalah gambaran isi buku
yang telah kita buat. Biasanya ada di cover belajang buku.
7. Kirim ke Penerbit
Jangan takut salah dan malu dengan tulisan sendiri,
tenang saja ada tim editor penerbit yang siap membantu terkait penulisan kita
yang salah. Hanya saja, tidak semua penerbit
menyediakan jasa editor naskah. Jadi, kita harus tanyakan terlebih
dahulu, apakah naskahnya di edit oleh editor atau tidak.
Sepertinya
ini adalah yang mudah dilakukan namun sulit diaplikasikan, dibutuhkan keuletan
dan komitmen yang kuat jika kita ingin menerbitkan buku. Selanjutnya ada
berbagai hal yang harus kita perhatikan dalam mengubah resume menjadi buku
diantaranya:
Ø Buku kumpulan resume ini kan kita persepsikan sebagai
buku true story.Jadi yang diutamakan adalah cerita pengalaman mengikuti setiap
pertemuan.Kalau cerita pengalaman kan berarti ada kesan-kesan, pendapat pribadi
terhadap materi narasumber, dihubungkan dengan pengalaman kita sendiri.
Ø Ada satu bab khusus yang membahas awal suka menulis
dan pandangan terhadap menulis. Contoh pandangan terhadap menulis:sebelumnya
mengira menulis sulit karena mentok nggak ada ide. Setelah ikut pelatihan
tercerahkan bahwa jangan nunggu ide, tapi ciptakan ide.
Ø Naskah buku resume isinya bukan sekedar copas materi
dari narasumber.Yang namanya resume berarti ambil poin-poin penting saja.
Ø Resume di blog boleh panjang. Karena ada peserta yang
menganggap hampir seluruh isi materi itu penting. Tapi ketika akan dijadikan
naskah buku, harus dibuat lebih ringkas lagi dengan lebih memilih poin-poin
penting.
Ø Apa saja yang diringkas?
1. Biodata narsum tidak usah panjang-panjang. Misalnya
prestasinya banyak, ambil satu prestasi aja yang paling "Wah“
2. Sesi tanya jawab diambil beberapa saja. Daftar pustaka
dibuat jika memang ada mengutip dari buku.Kalau isinya full hanya dari
narasumber saja, tidak usah.
Wah,
menarik sekali untuk di pelajari. Ternyata membukukan resume tidak semudah
membalikan telapak tangan ada jurus jitu yang harus kita siap kan seperti menyiapkan
hal hal di bawah ini:
u KATA SAMBUTAN
u KATA PENGANTAR
u PRAKATA
u DAFTAR ISI
u BAB 1 (........)
u BAB II (........)
u BAB III (.......)
u PROFIL PENULIS
Patut
sekali kita pelajari lebh dalam tentang bagaimana cara meluncurkan buku dari
hasil resume pelatihan menulis seperti yang pernah dilakukan bu Aam. Dibawah ini
adalah buku yang merupakan karya bu Aam dari tumpukan resume yang di tulis di
setap pelatihan. Saya sudah beli bukunya lho, cetar membahana! Aay di order hehe.
Ditengah
paparan yang sederhana namun menggemaskan Bunda Kanjeng pun berceloteh “Wah
sudah lengkap 7 Langkah cetar menuju terbitnya buku resume Bapak Ibu hebat”.
Dan tepat selama satu jam materi pun tersampaikan dengan baik. Akhirnya masuk
pada sesi tanya jawab yang amat di tunggu oleh para peserta.
Dan
sesi tanya jawab pun dimulai, saya lebih memilih menyimak materi dengan
memeprtimbangkan segala unsur pembuatan resume seperti yang disampaikan leh bu
Aam yakni sisipkan sesi tanya jawab hanya beberapa saya, artinya apabila ada point
paling penting maka tulislah dalam resume. Bagi saya semua bentuk pertanyaan
dari peserta adalah point penting, saking penting nya rumit jika harus
dijabarkan semua hehe.
Kuliah
pun berujung pada waktu perpisahan. Akh rasanya saya masih menikmati kelas,
sajian yang menarik dan kaya akan gizi pengetahuan. Namun apalah daya ditengah
asyik menulis telingaku seperti diteriaki oleh kompor “Saat nya masaaaak”
hehe. Dan saya pun harus mengakhiri tulisan ini dengan kalimat Salam literasi!
Salam Pena Milenial
Maydearly89
Resume : Ke-6
Maesaroh M.Pd
Tema : Menulis Resume untuk
menjadi buku
Narasumber : Aam Nurhasanah S.Pd
Lebak, 16 April 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar