Aku terlalu lelah mengeja waktu
Rasa kecewa datang tanpa berkesudahan, seakan tak pernah pamit dari luka penuh koma
Sesak yang tersimpan di mata sebagai tanda baca membawa tangisku yang sedu sedan diantara pori-pori dingin sang hujan.
Aku hanya sekedar raga yang disandari kepala nan kelelahan diterpa badai penghakiman
Kan ku simpan dengan peluh, ku bilah dengan buluh, ku pajang di reruntuhan upaya yang enggan ku kembalikan.
Kan ku tempatkan kesabaran yang tebal di ujung penantian
Kan ku jait luka sebagai upaya siuman dari rasa sakit
Agar dapat ku sulam takdir dengan sebaik pengharapan.
*Maydearly*
Lebak, 3 Juni 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar